24 September 2012

Hi friends :)

DeVotchka - Till The End Of Time




They're just words, they ain't worth nothing
Cloud your head and push your buttons
And watch how they just disappear
When we're far away from here
And everybody knows where this is heading

Forgive me for forgetting

Our hearts irrevocably combined
Star-crossed souls slow dancing
Retreating and advancing
Across the sky until the end of time

Oh who put all those cares inside your head

You can't live your life on your deathbed

And it's been such a lovely day
Let's not let it end this way

Like sisters and brothers we lean on each other

Like sweethearts carved on a headstone

Oh why even bother, it'll be here tomorrow
It's not worth a-sleeping alone

And look at you and me still here together

There is no one knows you better

And we've come such a long long way
Let's put it off for one more day

*UPDATE* saya pernah coba bikin cover version lagu ini, pas dulu sekitar tahun 2007 pertama kali serius belajar Fruity Loops, bisa download disini Till The End Of Time (Laughs Per Minute cover). Mohon maaf masih terdengar amatir karena ini percobaan pertama saya menggunakan Fruity Loops :)

_______________________________________________________



Untuk kawan-kawanku semua, 

Di saat-saat 'kritis' seperti ini, bernostalgia dengan lagu ini kadang benar-benar bisa membuatku mengalami gejolak emosi yang bisa dibilang cukup dahsyat. Sakit hati, harapan, perjuangan, rasa tidak percaya, kemarahan, senyuman, sentuhan lembut seorang teman, pembelajaran, semuanya rasanya bercampur menjadi satu...mungkin mirip jus dari berbagai buah dan sayuran yang rasanya tidak enak tetapi sesungguhhnya menyehatkan.

Buatku, lagu ini punya banyak kenangan, entah mengapa lagu ini selalu berhasil mengingatkan betapa sayangnya aku kepada kalian. Yang kumaksud kalian, ya....kalian semua dari berbagai generasi yang bertemu disini.

Ah, kalau saja aku pandai bermain gitar atau piano dan memiliki suara yang bagus, sudah pasti aku tak akan berpikir dua kali untuk mempersembahkan lagu ini di hadapan kalian dan menghibur kalian dengan lagu ini...ini rahasia antara kita saja ya? dari dulu aku punya keinginan barusan loh...dan kadang aku bermimpi kalian semua hafal liriknya dan kemudian kita bernyanyi bersama sambil berpegangan tangan, menyenandungkan siulan di lagu ini bersama-sama...sepertinya menyenangkan ya? :)


They're just words, they ain't worth nothing
Cloud your head and push your buttons

And watch how they just disappear

When we're far away from here

Kadang...disini...rangkaian kata-kata, sebuah omongan tidaklah berarti banyak. Disini, terutama oleh kalian, kakak-kakak seniorku, kalian selalu mengajarkan "Jangan banyak omong. Banyak kerja". Ya benar, seringkali memang sulit untuk mengubah 'mode' kita, misal dari 'mikir-mode', 'ngomong-mode' ke 'kerja-mode-on' itu sangat sulit. Kadang butuh keberanian lebih untuk itu, kadang harus sangat berani mengambil resiko...


Oh who put all those cares inside your head
You can't live your life on your deathbed

And it's been such a lovely day

Let's not let it end this way


Ingatkah kita sudah seberapa jauh perjalanan kita kali ini? Sudah bertahun-tahun kita berjalan di kendaraan yang sama, ada beberapa anggota keluarga kita yang kadang harus berhenti dari perjalanan ini, kadang ada yang memang dia harus berhenti dan turun, kadang ada yang berhenti dan turun dengan penuh kenangan yang menyenangkan...dan terkadang ada yang mungkin turun dan pergi menghilang begitu saja sebelum sampai ke tujuan...ada pula yang mungkin jenuh dengan perjalanan ini, turun begitu saja, dan melupakannya seolah tidak pernah terjadi apa-apa...ada juga beberapa di antara kita yang kadang merepotkan, terlalu rewel di perjalanan sehingga merepotkan teman-teman kita yang lain...tapi siapapun kita, tipe penumpang yang manapun kita, ingatkah kita bahwa selalu ada satu hal yang terus diingatkan? 

Ya, satu hal, jangan pernah lelah untuk saling menjaga.

Kawanku, perjalanan kali ini mungkin saja lebih berat, lebih menuntut, dibanding perjalanan terdahulu...tetapi, khususnya untuk kawan-kawanku yang sedang bersedih...kalian tidak sendiri. Ingatlah, terlepas dari panjangnya perjalanan, beratnya rute yang harus ditempuh, beberapa kali kehilangan arah...ingatlah pemandangan di luar yang sudah kita nikmati bersama, dan akan kita nikmati bersama sampai ke tujuan akhir kita nanti...mudah-mudahan kalian tidak bosan dengan perjalanan ini...tidak menganggap ini perjalanan yang sia-sia...
Ah, aku punya ide!!! Bagaimana jika daripada kita mengeluhkan tentang bagaimana membosankan dan panjangnya perjalanan kali ini, lebih baik kita sama-sama membuat suasana perjalanan ini menjadi menyenangkan? Apakah kalian setuju dengan ideku? Tidak mudah memang...tapi justru di situlah tantangannya bukan? :)


Like sisters and brothers we lean on each other
Like sweethearts carved on a headstone

Oh why even bother, it'll be here tomorrow

It's not worth a sleeping alone

Hei, coba lihat...seberapa dekatnya kita sekarang? Entah aku yang naif atau aku positif, aku percaya, dibalik setiap kesal, dibalik setiap marah selama perjalanan ini, kita saling peduli satu sama lain. Mungkin ada yang menyalurkan kepeduliannya dengan cara yang kurang tepat, tapi aku percaya, bahwa sesungguhnya itu adalah bentuk kepedulian dia.

Sepertinya kita sudah seperti saudara sendiri ya selama perjalanan ini? Ah aku suka sekali kata-kata "like sweethearts carved on a headstone" di lagu ini...sangat suka! Coba deh kita bayangkan lagi, ingat-ingat lagi, rekam semuanya...kadang aku berpikir "akhirnya sebentar lagi kita sampai di akhir perjalanan kita...perjalanan yang sudah bertahun-tahun tidak kita lakukan!" Perjalanan yang pada awalnya kita ragu untuk menempuhnya karena kita kurang berpengalaman di situ, dan sepertinya rute yang harus dilalui sangat penuh tantangan...kita sebentar lagi sampai kawan-kawan...


And everybody knows where this is heading
Forgive me for forgetting

Our hearts irrevocably combined

Star-crossed souls slow dancing
Retreating and advancing
Across the sky until the end of time


Kawan-kawanku, aku tahu, selama perjalanan ini kadang akupun menjadi penumpang yang merepotkan, kadang aku menyebalkan, kadang aku ceroboh dan lalai...atas itu semua aku meminta maaf. Karena memang melihat kita berproses menjadi sebuah 'keluarga' adalah hal yang tak tergantikan. Secara perlahan, bahkan mungkin tanpa kita sadari, kita mulai peduli terhadap satu sama lain. Walaupun kadang itu tidak berjalan mulus, walaupun banyak juga faktor eksternal dari perjalanan ini sendiri. Faktor-faktor yang kadang membuat kita ragu untuk memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ini atau tidak.

Kadang saking 'lucu'nya halangan yang menghadang kita seperti...apa ya? Romeo dan Juliet mungkin, hahaha. Star-crossed lover...kadang di antara kita ada yang seperti itu. Ingin sekali terlibat dalam perjalanan ini namun sepertinya semesta bersekutu untuk menghalangi kita menyelesaikan perjalanan ini. Dan aku selalu salut, aku angkat topi untuk kalian kawan-kawanku yang walaupun didera berbagai masalah namun tetap bertahan dan ngotot untuk menyelesaikan perjalanan ini...dibalik semua halangan itu, diam-diam dalam hati kita bergembira dan bersemangat untuk tetap gigih melanjutkannya. Ah hebat sekali kawan-kawanku yang seperti itu :)


And look at you and me still here together
There is no one knows you better

And we've come such a long long way

Let's put it off for one more day

Ah, sudahlah, lupakan racauanku ini...lihat, bukankan sebaiknya kita bersyukur kita masih kokoh berdiri disini? Kita masi saling memeluk satu sama lain untuk menguatkan. Kadang kita menguatkan dengan cara yang konyol dan menyebalkan. Kadang kita menguatkan dengan hanya duduk bersebelahan satu sama lain, tanpa suara, hanya keheningan, tapi itu semua cukup untuk membuat hati kita tenang. Kadang ketika sedang bersedih, ada salah satu kawan kita yang menghampiri dan mengusap pundak kita dengan perlahan...Perlahan tapi pasti kita semakin mengenal satu sama lain...perjalanan yang sulit ini yang aku harap membuat kita menjadi lebih bermanfaat untuk diri kita sendiri dan lingkungan kita.

Aku tidak sabar rasanya bertemu lagi dengan kalian semua esok hari...mari kita beristirahat setelah perjalanan hari ini yang melelahkan tapi menyenangkan...sampai bertemu esok hari dengan semangat dan energi yang baru kawan-kawan! :)

04 September 2012

R.I.P Tony Sly

Oh my God, just found out this shocking news :'(

RIP Tony Sly (No Use For a Name frontman/vocal)

sedih dengernya, secara band ini dan Lagwagon yang menemani gw selama masa2 SMA (sampe sekarang sih), NUFAN will never be the same again without you Mr.Sly :(

Beritanya ada disini... trus jadi pengen bikin tulisan untuk #30HariLaguukuBercerita dari lagu2 NUFAN...

Well, maybe we don't know each other, but your music truly help me to get through my High School years, you and your music are truly my 'savior'...this is one thing I love about music, we don't know each other, he don't know me, but there's some connection between me and his music...

Anyway, here's Not Your Savior by NUFAN, performed by Tony Sly from NUFAN and Joey Cape from Lagwagon




03 September 2012

For those who about to give up, please don't

#2 The Decemberists - The Sporting Life




I fell on the playing field
The work of an errant heel
The din of the crowd and the loud commotion
Went deafening silence and stopped emotion
The season was almost done
We managed it 12 to 1
So far I had known no humiliation
In front of my friends and close relations

There's my father looking on
And there's my girlfriend arm in arm
With the captain of the other team
And all of this is clear to me
They condescend and fix on me a frown
How they love the sporting life

And father had had such hopes
For a son who would take the ropes
And fulfill all his old athletic aspirations
But apparently now there's some complications
But while I am lying here
Trying to fight the tears
I'll prove to the crowd that I come out stronger
Though I think I might lie here a little longer

There's my coach he's looking down
The disappointment in his knitted brow
I should've known
He thinks again
I never should have put him in
He turns and loads the lemonade away
And breathes in deep
The sporting life
How he loves

________________________________________



Untuk Ayah dan Ibu tersayang,

Ayah, Ibu, sudah berapa tahun berlalu sejak kalian mengharapkan aku menjadi seorang Insinyur yang handal? Berapa tahun berlalu sejak pertama kalinya mengantarku ke kampus tercinta ini? Yang konon katanya adalah Kampus Perjuangan. Berapa ya? Aku tak ingat...ah baiklah aku berbohong, jelas saja aku ingat, tapi yang jelas aku tidak berani menyebutkan angkanya...aku malu menyebutkan angkanya wahai orang tuaku tercinta...

Aku masih ingat beberapa tahun yang lalu, malam-malam pertama, untuk pertama kalinya aku tinggal berjauhan dari kalian, walaupun hanya berselisih beberapa kilometer saja. Aku ingat bagaimana rasanya aku sendirian di kamar kostku yang dulu, memandang tumpukan buku-buku yang kalian berikan untukku. Aku ingat betapa sungguh perhatian dan sayangnya kalian kepadaku...terlihat jelas bagaimana kalian menuliskan namaku dengan rapihnya di sampul buku itu, memberi sampul dengan rapi setiap buku-buku berbau ilmu Taknik yang kalian berikan...Jika aku andaikan buku-buku itu hidup, pastilah kini mereka sangat kecewa, dan marah kepadaku. Marah dan kecewa karena mereka diberikan kepada seorang anak pemalas yang mungkin tak tahu terima kasih...aku malu...aku malu kepada buku-buku itu...buku-buku itu seharusnya dimiliki oleh orang yang lebih pantas, orang yang lebih rajin, orang yang lebih gigih dibandingkan aku...

Ayah, Ibu, maafkan aku karena menjadi anak yang selalu saja terlambat untuk menjadi dewasa...anak yang sering terlambat menyadari segala hal yang terjadi...

Ayah, Ibu, mungkin kata orang bijak "jangan pernah menyesali apa yang telah terjadi"...tapi sungguh, jika diizinkan, aku...menyesal...

Bolehkah aku berkata "aku menyesal"? Aku tahu aku bohong jika aku berkata tidak menyesal dan berpura-pura tangguh ketika mengingat-ingat kebodohan-kebodohan yang telah aku lakukan dulu...

And father had had such hopes

For a son who would take the ropes

And fulfill all his old athletic aspirations

But apparently now there's some complications

Ayah, Ibu...aku ingat dulu kalian pernah menyampaikan berbagai harapan kalian kepadaku, berbalutkan berbagai macam emosi...pernah Ibu berkata ingin aku menjadi Dokter...pernah Ayah berkata ingin aku menjadi Mentri...dan berbagai macam harapan lainnya. Kini siapa aku? Aku sampai saat ini masihlah seorang  anak kecil yang sering terlambat berpikir dan bertindak dewasa...beberapa kali mungkin aku berusaha mencoba menjadi 'pahlawan' untuk lingkunganku, tentunya dengan caraku sendiri...yang aku tahu cara yang sangat gegabah, terlalu sok 'heroik'...

The din of the crowd and the loud commotion  
Went deafening silence and stopped emotion

Ayah, Ibu, mungkin aku tidak pernah memperlihatkan diriku menyesali semua kebodohanku...nampaknya, aku terlalu pandai bersandiwara...tapi sesungguhnya aku pun merasa sangat sedih, sedih atas perbuatan yang aku lakukan terhadap diriku sendiri. Kini ketika di sekitarku banyak pelajar baru, masuk ke kampus tercinta ini, semuanya terasa seakan membeku...semua pemandangan nampak berjalan lambat, semua terasa sunyi...dan jika aku melihat seorang pelajar baru datang bersama kedua orang tuanya...yang kulihat adalah diriku beberapa tahun yang lalu ketika masih menyandang predikat 'baru' datang ke kampus tercinta ini bersama kalian...dan itu semua terasa menyiksa...amat sangat menyiksa hingga kadang aku berpikir untuk melarikan diri ke suatu daerah dimana orang-orang tidak mengenalku...meninggalkan semua kenangan itu disini...namun aku tahu, jika itu kulakukan, seumur hidup aku akan menyesal karena telah meninggalkan kalian serta orang-orang yang menyayangiku, dan perasaan itu pasti akan terus menghantui sampai aku masuk ke liang lahat nanti...

Ayah, Ibu, aku ini mungkin dulu seorang anak yang 'sial'...sial karena diriku sendiri. Yang sering melupakan kata-kata bijak "Ridho Orang Tua adalah Ridho Allah". Namun mudah-mudahan dengan bertambahnya usiaku kini, aku bisa semakin mengerti kata-kata tersebut...mengerti dan menjalankannya...


There's my coach he's looking down 
The disappointment in his knitted brow 
I should've known , He thinks again
I never should have put him in 
He turns and loads the lemonade away. And breathes in deep


Ayah, Ibu, masih aku ingat jelas bagaimana raut wajah kalian ketika aku memberanikan diri untuk berkata kepada kalian "Bukan ini yang aku mau!". Mungkin itu pertama kalinya dalam hidupku, aku...aku...aku melawan kalian...aku memberanikan diri melawan kalian...bukan melawan, aku memberanikan diri menyatakan pendapatku dengan tegas kepada kalian...aku tau saat itu hati kalian hancur mendengarku...percayalah bahwa anakmu ini juga merasakan hal yang sama...jika ku ingat lagi, aku sungguh-sungguh sangat tidak ingin melihat kalian menangis seperti itu lagi...terlalu pedih untukku juga...aku sebenarnya sayang kalian...

Ayah, Ibu, kini satu hal aku sadari, aku haruslah menjadi orang yang kuat, yang bisa berdiri sendiri, yang...yang...berani bertanggung jawab...maafkan aku yang terlambat, terlambat menyadari hal itu...terlambat menyadari tanggung jawab itu...terlambat menjadi seorang pemberani yang bertanggung jawab...

Ayah, Ibu, sudah sangat banyak malam kuhabiskan sendiri memutar salah satu lagu kesayanganku ini...lagu yang mungkin memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap diriku...setiap lagu ini mengalun, hanya wajah kalian yang kuingat...hanya janji-janji kosong yang dulu kulontarkan kepada kalian yang kuingat...setiap tahun yang terlewati, selain wajah dan kehangatan kalian yang kusayang, lagu ini juga yang...yang...membuatku untuk tetap berjalan...kini aku tahu, aku tidak boleh berlari dari tanggung jawabku sebagai seorang anak...aku malu? jelas aku malu...malu melihat teman-teman sejawatku dulu kini sudah bisa menjadi kepala keluarga...aku malu...aku menyesal...aku...aku...ah entahlah...

Ayah, Ibu, kini aku tahu, aku harus kuat menjalani semua akibat dari kebodohan-kebodohanku...bukan hanya kuat dan masa bodo, aku harus kuat, menerima semua konsekuensinya, seberat apapun...dan yang terpenting, aku harus bisa membayar semuanya...aku tidak boleh membuang kenangan akan kebodohan-kebodohan itu...

I must live with all of my mistakes that I've done...don't run away...stay strong, get over it and live with it
Ayah, Ibu, kini, satu harapanku...ingatkah kalian akan doaku yang selalu aku titipkan ke kalian ketika kalian hendak beribadah ke Tanah Suci? Doaku sederhana :

"Ya Allah, berikanlah kedua orang tuaku kesehatan sehingga mereka bisa mendampingiku ketika nanti aku lulus dari pendidikanku"

Ayah, Ibu, bahkan sampai saat ini, saat menulis surat ini, air mata masih membanjiri pipiku jika mengingat doaku itu. Karena aku tahu, umur kalian sudah semakin tua, dan aku sadar kemungkinan itu semakin menipis...Ayah sudah menginjak kepala tujuh, dan Ibu sudah menginjak kepala enam...

Ayah, Ibu, biarlah aku menjadi orang yang berguna bagi lingkunganku seperti yang kalian inginkan, namun dengan caraku...ya aku kini mengerti, bukan cara yang gegabah seperti dulu...tahukah kalian jika kini aku mempunyai tanggung jawab untuk membimbing sahabat-sahabatku yang masih muda, aku selalu mengajarkan apa yang selalu kalian ajarkan? Ya aku juga ingin sahabat-sahabat, adik-adikku yang masih muda bisa mendapatkan nasihat yang baik dari kalian...agar Allah tahu bahwa kalian adalah orang-orang yang Insya Allah selalu berguna untuk lingkungannya...aku ingin agar amalan kalian juga bisa mengalir terus lewat aku...

Ayah, Ibu, terima kasih sudah bersabar membimbing aku yang gemar menjatuhkan dan menjebloskan diri sendiri ke lubang yang sama...terima kasih atas kasih sayang yang tak berujung dari kalian.


Dari anakmu yang selalu menyayangi mu


Budi 

________________________________________


But while I am lying here
Trying to fight the tears
I'll prove to the crowd that I come out stronger
Though I think I might lie here a little longer