30 September 2011
FNDTY - WARRIORS
well, okay...just got a new album from old friend of mine. yup, beberapa hari yang lalu dipamerin sebuah album, mungkin EP kali ya lebih tepatnya? karena cuma terdiri dari 5 lagu. lagu yang dia buat sendiri, dan rekam sendiri (a.k.a Home Recording, seperti biasa deh si Fandy). Jadi, Fandy adalah teman lama gw di SMA, dulu dia adalah bassist sekaligus vokalis di band (labil) gw jaman SMA. Dan sekarang dia sedang bersekolah di Negeri Paman Sam sana (apa udah lulus ya?), dulu waktu masih gampang ketemu, beberapa kali gw di ajak untuk iseng-iseng masukin pola drum ke musik yang dia buat, pake software yang masi asing buat gw, Reason, karena gw lebih familiar dengan Fruity Loops yang agak lebih 'kuno' daripada Reason. FYI, dulu nama band saya -ehm ehm- Gebrak Batas. yeah Right! :))
Oke, setelah dia kasi link download albumnya ke gw, sempat mengendap beberapa hari di folder download karena ke-hectic-an kerjaan. Dan pas lagi beres-beres download folder, baru inget udah download albumnya dia, langsung masukin iTunes, langsung gw dengerin deh. Kebetulan waktu itu dia minta pendapat gw yang jujur tentang Recording dia (kalo baca, "maaf ya Fan komen gw waktu itu cuma 'bagus!'). Kesan pertama yang gw dapet adalah, yah, musiknya 'Fandy-banget'. Entah apa karakter yang gw rasain, tapi karena dulu sering diskusi pas lagi dengerin lagu bareng, jadi kaya udah 'kenal' musik yang suka nyangkut di kepala dia. Image yang kebayang pertama pas denger adalah gw ngebayangin dia pas lagi di mobil Honda City-nya sambil nunggu macet maghrib-maghrib dengerin At The Drive In yang album Arc Arsenal, trus ngikutin beat drumnya. Haha, entah kenapa yang kebayang adalah peristiwa kaya gitu. Karakter musik lo banget Fan, gampangnya, ada 3 atau 4 nada yang dijadiin pola dasar terus di ulang-ulang terus sampe selesai. Dan biasanya pola itu ada di suara dengan pitch rendah. Electronica ala Hot Chip atau Four Tet dicampur Prog-Rock At The Drive In atau Mars Volta. Entah menurut lo nyambung apa ngga, tapi kesan pertama yang gw tangkep...yaaa...gitu :D
Anyway, mungkin penilaian gw akan lebih enak kalau gw komen per track aja yah, gini :
29 September 2011
#ForErwin
Memiliki seorang teman, bukan berarti memiliki seorang yang selalu se-iya, se-kata dengan kita.
Justru teman yang baik adalah teman yang mau menyampaikan sesuatu apa adanya. Kita berteman bukan karena ada apanya. Kita berteman karena persamaan visi dan prinsip yang (mungkin) mendasar. Namun bukan berarti kesamaan visi tersebut menjamin akan selalu adanya kesamaan pemikiran.
Teman yang baik, adalah teman yang tidak pernah bosan mengingatkan. Dan teman yang baik, adalah teman yang bisa memperkaya perspektif kita akan sesuatu atau lingkungan kita. Itu pendapat pribadi saya. Apakah jargon "perbedaan seharusnya memperkaya kita" terdengar klise? Tidak bagi saya.
Untuk saya pribadi, dalam perjalanannya, tidak jarang saya berbeda pendapat dengan sahabat saya yang satu ini. Bertahun-tahun kami lewati di tempat yang sama, beratus-ratus pula perbedaan pendapat yang muncul di anatara kami. Perbedaan lah yang memperkuat kami. Perbedaan lah yang memperkaya kami. Anggap saja sebuah pohon beringin yang besar, tentunya pohon tersebut akan semakin rimbun dan teduh ketika tiap-tiap batang dan rantingnya tumbuh ke arah yang berlainan, namu tetap berasal dari akar dan tempat yang sama. Different perspectives from the same ground. Actually, a strong ground. Ketika satu dahan tumbuh lebih cepat, mungkin akan menambah beban untuk dahan di seberangnya, namun secara holistik, pertumbuhan dahan yang subur itulah yang membuat sang pohon beringin tumbuh semakin kokoh dan rindang.
Kami sama-sama bertumbuh sesuai dengan kepribadian kami, karena kami adalah individu yang independen dan mandiri namun tetap saling bergantung satu sama lain. Namun kami tumbuh di tempat yang sama, dikuatkan oleh akar yang sama. Kami sama-sama berjuang di akar yang sama, kami sama-sama bekerja berfotosintesis untuk akar yang sama. Tidak, kami tidak diperbudak oleh akar itu. kami mau sukarela bekerja untuk akar itu karena kami sadar, energi untuk akar adalah energi untuk kami sendiri. Dan kami percaya, semakin berenergi akar kami, semakin kuat pohon kami, dan semakin kuat pohon kami, semakin banyak manfaatnya untuk lingkungan kami. Inilah yang saya sebut sebagai, sinergi.
Justru teman yang baik adalah teman yang mau menyampaikan sesuatu apa adanya. Kita berteman bukan karena ada apanya. Kita berteman karena persamaan visi dan prinsip yang (mungkin) mendasar. Namun bukan berarti kesamaan visi tersebut menjamin akan selalu adanya kesamaan pemikiran.
Teman yang baik, adalah teman yang tidak pernah bosan mengingatkan. Dan teman yang baik, adalah teman yang bisa memperkaya perspektif kita akan sesuatu atau lingkungan kita. Itu pendapat pribadi saya. Apakah jargon "perbedaan seharusnya memperkaya kita" terdengar klise? Tidak bagi saya.
Untuk saya pribadi, dalam perjalanannya, tidak jarang saya berbeda pendapat dengan sahabat saya yang satu ini. Bertahun-tahun kami lewati di tempat yang sama, beratus-ratus pula perbedaan pendapat yang muncul di anatara kami. Perbedaan lah yang memperkuat kami. Perbedaan lah yang memperkaya kami. Anggap saja sebuah pohon beringin yang besar, tentunya pohon tersebut akan semakin rimbun dan teduh ketika tiap-tiap batang dan rantingnya tumbuh ke arah yang berlainan, namu tetap berasal dari akar dan tempat yang sama. Different perspectives from the same ground. Actually, a strong ground. Ketika satu dahan tumbuh lebih cepat, mungkin akan menambah beban untuk dahan di seberangnya, namun secara holistik, pertumbuhan dahan yang subur itulah yang membuat sang pohon beringin tumbuh semakin kokoh dan rindang.
Kami sama-sama bertumbuh sesuai dengan kepribadian kami, karena kami adalah individu yang independen dan mandiri namun tetap saling bergantung satu sama lain. Namun kami tumbuh di tempat yang sama, dikuatkan oleh akar yang sama. Kami sama-sama berjuang di akar yang sama, kami sama-sama bekerja berfotosintesis untuk akar yang sama. Tidak, kami tidak diperbudak oleh akar itu. kami mau sukarela bekerja untuk akar itu karena kami sadar, energi untuk akar adalah energi untuk kami sendiri. Dan kami percaya, semakin berenergi akar kami, semakin kuat pohon kami, dan semakin kuat pohon kami, semakin banyak manfaatnya untuk lingkungan kami. Inilah yang saya sebut sebagai, sinergi.
05 September 2011
Jika saya telah tiada
Jika saya telah tiada, saya ingin diingat sebagai :
1. Seorang Muslim yang sangat mengerti agamanya dan selalu berusaha memanifestasikan ilmu agama yang dia punya.
2. Seorang Guru yang selalu berdedikasi tinggi terhadap apa yang dilakukannya.
3. Seorang anak yang selalu bisa menjaga nama baik orang tuanya. Dan ladang pahala yang tidak pernah putus untuk kebun orang tuanya di Surga.
4. Seorang anggota keluarga yang selalu dapat mengayomi dan melayani anggota keluarganya.
5. Seorang pasangan hidup yang tidak pernah menyerah untuk membahagiakan dan mengasihi pasangannya.
6. Seorang ayah yang sempurna dan penuh kekurangan pada saat yang bersamaan.
7. Seorang teman yang selalu bersedia menyingsingkan lengan baju dan orang pertama yang selalu menawarkan tenaganya.
8. Sebuah pohon besar, rindang, kokoh dan subur tempat bernaung lingkungannya. Tempat bersandar makhluk hidup di sekitarnya yang kelelahan akibat perjalanan bernama kehidupan.
9. Seorang manusia yang selalu bisa menurunkan kembali dagunya yang terangkat sambil tersenyum tulus.
10. Seorang yang membuat orang lain tidak dapat menahan senyuman dan kebahagiaan ketika mengingatnya.
Mana yang telah saya selesaikan? Nampaknya belum ada, karena selama saya masih bernafas, selama itu pula saya berjalan menuju titik-titik akhir tersebut.
1. Seorang Muslim yang sangat mengerti agamanya dan selalu berusaha memanifestasikan ilmu agama yang dia punya.
2. Seorang Guru yang selalu berdedikasi tinggi terhadap apa yang dilakukannya.
3. Seorang anak yang selalu bisa menjaga nama baik orang tuanya. Dan ladang pahala yang tidak pernah putus untuk kebun orang tuanya di Surga.
4. Seorang anggota keluarga yang selalu dapat mengayomi dan melayani anggota keluarganya.
5. Seorang pasangan hidup yang tidak pernah menyerah untuk membahagiakan dan mengasihi pasangannya.
6. Seorang ayah yang sempurna dan penuh kekurangan pada saat yang bersamaan.
7. Seorang teman yang selalu bersedia menyingsingkan lengan baju dan orang pertama yang selalu menawarkan tenaganya.
8. Sebuah pohon besar, rindang, kokoh dan subur tempat bernaung lingkungannya. Tempat bersandar makhluk hidup di sekitarnya yang kelelahan akibat perjalanan bernama kehidupan.
9. Seorang manusia yang selalu bisa menurunkan kembali dagunya yang terangkat sambil tersenyum tulus.
10. Seorang yang membuat orang lain tidak dapat menahan senyuman dan kebahagiaan ketika mengingatnya.
Mana yang telah saya selesaikan? Nampaknya belum ada, karena selama saya masih bernafas, selama itu pula saya berjalan menuju titik-titik akhir tersebut.
Subscribe to:
Posts (Atom)