31 July 2010

Harus Seperti Apa?



Ya ampun... knp jd kaya gini...

aduuuuhhh... Ya Allah...

Ada apa dengan saya...

Kemana perginya semua itu...

Ya Allah...

Ya Allah...

Ya Allah...

I Fucked Up Again...

God!!

Meet My Lovely Old Friend...

jumat siang, habis solat Jumat (Jumatan pertama setelah...mmm...berapa minggu ya?) saya ketemu teman lama saya, Gifran (Ogie), dan kami pun pulang dari mesjid bersama-sama. saya di ajak makan siang bersama keluarganya di rumahnya. hmmmm, sudah lama saya tidak merasakan masakan padang yg nikmat buatan dari Ibunya Ogie.

disela-sela makan siang ada sebuah tebakan dilontarkan Bang Ojan (kakaknya Ogie) "ikan apa yg bisa nyanyi?" jawaban standar pasti "ikan-fawzi" ya kan? jawaban anda salah! yang benar adalah "ikan kakap"...knp kakap --------> "kakap slank"! LOL hahahahahaha...

setelah beberapa saat makan sambil tertawa, saya pun meminta lagu2 baru ke Ogie...hmmm koleksinya banyak juga ya...lebih didominasi Metal-Core dan Hard-Core, yah keluarganya Metal lah. bukan Metal yang icca, tp metal seperti Converge, Poison The Well, hahahaha musik saya jaman dulu...dan beberapa Album yang saya save antara lain :

1.Beberapa album baru Dashboard Confessional (Alter The Ending, The Shade Of Poison Tree, The Wire Tapes)
2.Beberapa OST (Across The Universe, August Rush, Juno)
3.Just Like Heaven (Tribute To The Cure)
4.Mesin Waktu (Band2 Indonesia memainkan lagu2 NAIF)
5.Classic Guitar Moods
6.Dave Matthews Band
7.John Mayer (Battle Studies)
8.John Mayer Trio
9.Joey Cape (Vokalis Lagwagon, My teenager hero)
10.Hark! It's A Crawling Tar-Tar (band HC dari bandung)
11.Gang Of Four (Post Punk)
12.El Ten Eleven (hmmmm, musik elektronika instrumental yang bikin...drowning...floating...shoegazing)
13.Homicide (salah satu legenda HC bandung/Indonesia)
14.Morrissey (greatest hits dari vokali The Smiths)
15.Pete Yorn (Day I Forgot)
16.Rivers Cuomo (frontman Weezer, Music Director OST.Paper Heart, album ini bentuk home recording dia pribadi, jadi suaranya agak 'mentah', 'kasar'. dan lagunya...ya sangat weezer)

hmmmmm, a truly healing gold from an old friend!! tadinya masih mau ngesave banyak lagu lagi....yg cukup menggiurkan Mogwai, Black Lips, The Pixies, Tribute To The Pixies, dll...nanti deh kalo ketemu lagi. dan harddisk laptop berasa semakin sesak.hahahahahaha....

anyway, saya sangat senang ketemu teman lama, coba (Alm.) Ihsan masih ada, dia pasti akan ikut makan siang bareng.

Btw kemarin malem, pas ngorek2 lemari, nemu fotobox saya bersama Ihsan dan Duto, jamannya kelas 1 SMA!! hahahahaha...now i put it in my wallet!!

Dan, Selamat buat Ogie dan Rilies yang sabtu ini rencananya akan Lamaran. Saya doakan akan segera menikah dan langgeng! Amin. Very Proud n Happy for both of u guys!! Take Care

Posting Bright Eyes Dadakan...


Ga tau kenapa tapi beberapa hari ini, lagu ini terus2an terngiang2 di kepala, dan tiap hari rasanya pengen dengerin terus (apakah mungkin saya sedang…mmm…). Trus jadi kepikiran bikin tulisan tentang lagu ini. Walopun lagu ini termasuk lagu Bright Eyes yang cukup ‘obvious’ artinya, tp yaudahlah, daripada kepikiran terus, tulis aja deh interpretasi liriknya. Oke ini interpretasi bebas dari saya, harap maklum kalo banyak salahnya.hehe. oke kita sebut sang vokalis (connor oberst) sebagai narrator, dan ‘lawan’nya adalah…sebut saja ‘mawar’…



This is the first day of my life
Swear I was born right in the doorway
I went out in the rain suddenly everything changes
They spreading blankets on the beach
Narrator seperti mengungkapkan bahwa dia sebelumnya seperti seorang anak yang terlantar. Kehidupan dia sebelumnya sepertinya agak kurang baik. Tapi dia (karena suatu hal/seseorang) merasa seperti terlahir kembali, semua yang Nampak buruk sebelumnya seperti mendadak berubah menjadi baik. Sesuatu yang ‘dingin’ berubah menjadi lebih ‘hangat’.
Yours is the first face that I saw
I think I was blind before I met you
Now I don’t know where I am, don’t know where I’ve been
But I know where I want to go
Tema di verse ini mirip2 dengan di verse pertama. Seperti kelahiran kembali. Seperti baru tersadar dari koma yang panjang dan melelahkan. Dan ketika dia tersadar dia melihat (membayangkan?) wajah seseorang yang sangat ‘berkesan’. Yah kaya anak ayam yang baru lahir, dia lihat induknya, setiap saat rasanya pengen ikutin terus kemana induknya pergi (analogi yang aneh…). Seperti sebelumnya tersesat di hutan berkabut, kehilangan arah, terombang-ambing namun sekarang dia mulai menyadari kabutnya mulai menipis, jalan keluar mulai terlihat lebih jelas (analogi ini nampaknya lebih nyambung…).
And so I thought I’d let you know
That this things take forever
I especially am slow
But I realize that I need you
And I wonder if I could come home
Narator membiarkan si mawar mengetahui apa yang dia rasakan. Dia sadar diamerasakan sesuatu yang tidak biasanya terhadap mawar. Walaupun begitu, dia tidak ingin terlalu tergesa-gesa (entahlah, mungkin ingin menikmatinya…). Tapi intinya adalah, narrator menyadari dia membutuhkan mawar untuk dirinya, dan dia kerap bertanya “apakah dengan mawar aku bisa membuatku ‘pulang’ ke sebuah tempat yang membuatku nyaman?”
Remember the time you drove all night?
Just to meet me in the morning
And I thought it was strange you said “everything changed”
You felt as if you’ve just woke up
Narrator flashback sebentar, dia teringat beberapa hal yang telah dilakukan mawar untuk dirinya. Dan ternyata mawar sepertinya juga merasakan ‘keanehan’ yang di rasakan oleh sang narrator. Nampaknya sebenarnya mereka mempunyai perasaan yang sama. Dan perasaan itu membuat mawar seperti baru bangun dari mimpinya.
And you said “this is the first day of my life,
 I’m glad I didn’t die before I met you”
“but now I don’t care
I could go anywhere with you,
 and I’d probably be happy”
mawar berkata kepada narrator bahwa dia seperti terlahir kembali, dan dia bersyukur bahwa sebelum dia tiada, dia diberi kesempatan untuk mengenal si narrator. Mawar tidakpeduli atas segala macam hal2 yang telah dilaluinya, dia berusaha melihat ke depan, mungkin dia seperti membayangkan hal2 baik yang akan dijalaninya bersama narrator, yang tentu akan membuat diri mawar bahagia.
So if you wanna be with me,
 with these things there’s no telling
We just have to wait and see
But I’d rather be working for a paycheck
Than waiting to win the lottery
Besides maybe this time is different
I mean I really think you’ll like me
Dan narrator berpesan kepada mawar, kalau mawar ingin bersama-sama dengan narrator, sepertinya kita tidak usah terlalu memikirkan nanti akan seperti apa, cukup kita jalani saja dan kita akan tahu apa yang akan terjadi seiring berjalannya waktu. Tetapi yang pasti, narrator akan berusaha untuk menjaga hubungan mereka. Working for a paycheck, than lottery.  Buat saya lebih terdengar seperti janji setia, daripada suatu hal yang berhubungan dengan ketidakpastian. Yang saya tangkap dalam frasa ini adalah, saya akan terus berusaha dalam ‘pekerjaan’ ini, saya akan dedikasikan semua untuk ‘pekerjaan’ ini, saya bukan selalu berusaha mencari yang terbaik. Yah lebih baik mensyukuri apa yang kita punya, daripada kita terus2an berharap sesuatu yang baik terjadi kepada kita. Walaupun lotere mengiurkan, namun saya lebih baik mensyukuri apa yang sudah saya punya dan akan saya pertahankan itu,walaupun ‘gaji’ saya kecil disini. Yah mungkinkira2 begitu analoginya (tepat gak ya?).
Yah dua kalimat terakhir, masi agak kurang jelas sebenarnya. Tapi kayaknya kalimat yang pertama, si narrator meresa, ‘sesuatu’ yang dia rasakan bersama mawar berbeda dari yang sebelum2nya. Nah yang kalimat terakhir ini…’like’ ini dalam konteks ‘suka’ atau ‘seperti’? kalau menurut saya sih sepertinya yang artinya ‘suka’.

One of the best song in my whole life. That’s all I can say about this song. Surely, Connor Oberst is a bloody-fucking-genius musician. Shame on you Ahmad Dhani.  

28 July 2010

The Weather Forecast

This is the weather forecast on the TV
She’s predicting rain almost everyday
But lately she’s been right about the weather
She said yesterday way the brother of El Nino
She said today is the blizzard storm
She said tomorrow will rain everyday
And she said we’d better prepare ourselves for the thunder
Now I think I’ll take the morning flight
Just to catch you, just to make sure you’re allright
I can feel it when the air was thick
But I can’t tell it why
One thing for sure, the sky is mad at me I think
I see the ripples in the water start to bloom
I know it because I saw her again this morning
And she’s predicting the same things just like yesterday
So I decide to change the channel
But nothing gets a clear view on the TV
So I lift up the antenna to get a better receive
But still, the TV doesn’t get those channel I wish to see
I’m like “ok, just turn off the TV”
I don’t know what will happen next
But my intuition said that I must take the morning flight, once again
To catch you up, to make sure that you feel allright there, honey

KELAMBU

Seorang pria kini sering menatapku dengan tajam
Tanpa berkata apapun, namun rautnya bercerita lebih banyak
Dia tidak dapat berbicara, meskipun mulutnya komat kamit
Dia hanya dapat mendengar, melihat, dan bercerita lewat wajahnya
Setiap hari dia tak pernah bosan menemuiku
Ketika aku tersenyum, dia pun membalas senyumanku
Aku merasa dia lebih jujur dari siapapun yang aku kenal
Mungkin karena dia tidak dapat berbicara, entahlah
 Beberapa hari belakangan, dia nampak kurang sehat
Matanya sayu, kemilau gembira di matanya sedikit meredup
Hanya sesekali tampak bersinar, ketika aku menceritakan seseorang
Aku rasa matanya sayu bukan karena dia sakit
Namun aku rasa karena dia ‘sakit’
Matanya seperti berbayang, Nampak kelabu, Nampak mendung
Seperti hujan di ujung tanduk
Dia tidak tampan, cenderung biasa saja
Wajahnya tidak seperti batu pualam yang halus dan mengkilap
Banyak guratan-guratan kasar di wajahnya
Entah karena memang tanda kedewasaan dia, entah karena luka-luka yang tertoreh
Namun, guratan-guratan itu seperti menegaskan bahwa dia telah pergi ke banyak tempat
Sepertinya kehidupan telah memahat kisahnya di wajah pria ini, dengan membabi buta
Kini wajahnya tampak keras, seperti batu karang
Wajahnya lebih Nampak seperti sebuah perisai yang telah melalui pembantaian masal
Keras, seperti tanpa perasaan, seperti sesuatu yang sangat kokoh
Seperti seorang pembunuh, seorang tanpa perasaan sama sekali, kebal terhadap sakit
Namun semua kesan akan berubah ketika engkau menembus kabut
Kabut yang menutupi matanya, seperti kelambu menutup tidur sang bayi malang
Setelah kuperhatikan dengan seksama, dengan menatap balik matanya yang tajam
Aku mulai melihat, bahwa sebenarnya dia sangat kesepian
Kadang aku melihat keputus asaan, kadang dia seperti berkata bahwa
“aku seperti badai salju yang tak akan pernah melihat gurun sahara”
Walaupun dia tidak dapat berbicara aku tahu dia merindukan sesuatu
Dia merindukan kedamaian, dimana dia dapat tidur di padang rumput
Sambil mendengarkan burung bernyanyi, dan mendengar musik
Dia merindukan sebuah lengan yang lembut membelai wajahnya yang kasar
Dia berharap lengan tersebut mau menyentuh bibirnya yang kering
Dia berharap lengan tersebut mau membelai rambutnya dengan lembut
Dia ingin tertidur di pangkuan pemilik lengan itu
Tertidur nyenyak dengan tenang seperti anak kecil yang kelelahan bermain
“Ah, pria yang malang” begitu pikirku ketika aku menatapnya
Beberapa hari aku tidak melihatnya
Nampaknya dia sedang melakukan sesuatu
Namun kemudian aku bertemu dia lagi
Kini rambutnya di kepala dan di wajah Nampak lebih panjang
Nampak tak terurus, berantakan dan berminyak, Nampak kacau
Rambut putih pun terlihat semakin banyak di kepalanya
Mungkin warna putih itu yang menandakan kebaikan yang telah dia pelajari
Aku harap begitu, “kasihan dia” kataku dalam hati
Pagi ini, aku sedang bersiap untuk menjalankan aktivitasku
“apakah aku akan bertemu pria itu pagi ini?”
“akan seperti apa raut mukanya pagi ini?”
Begitu, aku bertanya-tanya dalam hatiku
Aku mengambil sisir untuk merapikan rambutku
Dan tak lama kemudian aku bertemu kembali dengan pria itu seperti hari biasanya

23 July 2010

Keluar Dari "Lapangan Display"

mungkin sekarang saya sedang berada di luar lapangan display...

saya melihat dari bangku penonton

saya mengamati kejadian2 yang ada di lapangan

saya mulai mengerti bentuk yang sebenarnya sedang dibuat

karena ketika kita berada di lapangan

kita tak akan pernah tahu bentuk yang sedang kita buat

kesalahan2 yang sedang kita buat

dress2 kita yang tak pernah lurus

maka kini ketika saya telah melangkah keluar dari lapangan

dan saya memperhatikan lagi chart yang di ulang2

saya mulai dapat memahami bentuk yang sedang terjadi

dengan lebih baik




ketika berada di lapangan, kita tak akan pernah tahu kesalahan2 yang kita buat, mungkin kita tahu, tapi sifatnya lebih subjektif. relatif. namun bagi orang di luar lapangan, mereka akan dapat melihat dengan lebih objektif, kecuali orang2 di luar lapangan ini memang hanya mau mencari-cari kesalahan saya di lapangan display.

inilah sebabnya kita terkadang harus bisa 'menarik' diri sementara dari masalah2 yang menimpa kita. ketika kita masih berada dalam masalah, kita cenderung melihat semua dengan subjektif. tapi ketika kita keluar sebentar, kita 'pause' dulu masalah itu, maka kita dapat melihat dengan kacamata yang baru, yang lebih objektif. kita diharapkan lebih mengerti sebenarnya apa penyebab munculnya masalah itu.

semoga semua selalu menjadi lebih baik.

22 July 2010

MIMPI

sepertinya saya sedang bermimpi
dari yang saya dengar tadi
rasanya seperti di sebelah kelingking saya tumbuh jari
dan tiba2 si jempol menjadi iri

kepingan puzzle ini terlalu acak
saya harap tidak ada yang hilang
dan saya harap semua sudah siap disini
saatnya menyiapkan kursi
namun sayangnya sepertinya malam ini terlalu sepi
karena semua sibuk melarikan diri
bahkan mereka takut melihat bayangan mereka
bayangan mereka menjadi jauh lebih dominan
seperti yang saya alami sekarang



sewaktu kecil saya tidak mempunyai teman gaib
namun rasanya kini ingin sekali memilikinya
entah apa benar adanya
namun angin itu selalu berhembus
dan sang bayanganpun pergi
nampaknya ia lelah menjadi bayanganku
"aku ingin libur!" katanya malam ini padaku
namun tak aku izinkan

hmmm, ada dimana aku sekarang?
aku melihat ikan piranha memakan plankton
aku melihat kelinci di puncak rantai makanan
sedang tertawa terbahak-bahak
melihat diriku dan serulingku duduk di bukit

lalu datanglah seekor gagak
dengan mata hitam mengkilap
ia menatapku tajam lalu berkata
"apa yang kau lakukan seorang diri?"
aku bilang, aku tidak sendiri
semua manusia adalah sendiri
bahwa manusia merupakan ide
bahwa ide berbeda dari alam fana
bahwa alam fana hanyalah hembusan Ilahi

ah sudahlah
berhentilah engkau semua membaca tulisanku ini
tak ada artinya engkau hanya menyaksikan
ini bukan pertandingan tinju
jab kiri jab kanan uppercut TKO
bukan seperti itu kawan
ini adalah pertandingan gemini sisi kanan dan gemini sisi kiri
ini adalah pertandingan lengan libra
ini adalah pertandingan anak panah sagitarius melawan angin
ini adalah kisah orpheus dan persephone
ini adalah kisah ketika malaikat israfil menitikkan air matanya

lalu tiba2, datanglah pemusik dengan gitar dan tamborin
ia mulai me-nina bobo-kan diriku yang mulai terlelap
dan mulailah aku ke dalam perjalanan sesungguhnya
menaiki buraq menuju ke langit ke tujuh
menyaksikan adam berusaha melepaskan tulang rusuknya yang lain
menyaksikan musa meminum anggur bersama fir'aun
menyaksikan sulaiman bersama para jin berpesta
dan karena tak kuat menyaksikan semua itu
akupun kembali ke bumi

syukurlah kataku dalam hati
aku masih mempunyai mimpi yang lain
yah setidaknya itu semua cukup menghiburku
ketika bayanganku kehilangan kreativitasnya
ah sudahlah, semakin tak jelas aku berada di sini
toh aku sudar sadar
bahwa manusia tak pernah berhenti menangis di dalam hatinya
bayanganku tiba2 berbisik...
"manusia adalah hembusan ilahi"
akupun bertanya
"lalu kenapa Tuhan kadang berdusta?"
di jawab olehnya
"itu hanyalah dusta dunia fana"
"itu hanyalah dusta dunia"
"Tuhan menjebak manusia dengan dusta, karena ia ingin manusia belajar"
"agar, manusia lebih mengenal kebenaran yang lebih mendalam"
"agar manusia lebih mengenal kebenaran transenden"
hmmm, bayanganku semakin pintar rupanya
nampaknya kemarin sore dia berjalan-jalan di taman
bersama anaxagoras dan anaximander
dan kepandaianku belum mampu menandingi kepandaian bayanganku

dari bayanganku aku belajar, aku memang manusia
walaupon kadang dia tidak mau di ajak susah
tetapi kalo bersenang-senang dia sangat suka
lihat saja, kalau malam aku jalan sendiri di tempat gelap
bayanganku pergi entah kemana
namun siang hari yang cerah ia menampakkan diri dengan sangat jelas

ah...tapi walupun begitu, aku bahagia ada dia di belakangku
paling tidak aku mempunyai teman

ah sudahlah, pembicaraan ini makin tak tentu arah
aku tak tahu apa yang aku bicarakan
aku tak tahu apa yang baru saja aku alami
namun walaupun sekarang aku terjaga
namun sepertinya aku masih terjaga di dalam dunia mimpi
hmmm...sudahlah, aku tak ingin membuat kau tertidur disini dengan ocehanku
tidurlah bersamaku
datanglah ke tempatku siang ini
ketika aku benar2 terjaga
kita minum teh di sore hari
melihat bintang di malam hari
dan di malam hari engkau tertidur pulas di sampingku
sambil tersenyum dan mendengkur

maukah engkau melakukan itu?
maukah engkau menyapaku di siang hari?
bukan di dalam mimpi
jika engkau berani
aku akan melempar kerikil ke jendelamu, menculikmu
dan kita akan berpesta sampai pagi tiba
dan engkau akan terlelap kembali di bahuku

Ngakak Moment

"Aduh mati bosen nih..." (Dedi yang tiba2 bunyi setelah bbrp jam kurang kedengeran bunyinya di kreta)

"Mau gak bosen ded? ikut aj tuh tukang jualan mondar mandir di kreta mpe Jogja!" (di timpalin Adit, kaya grup lawak)

"wer tak kewer kewer wer wer!! oh oh oh oh oh!!" (banci ngamen di kreta, kita pura2 tidur tp sambil nahan tawa, btw pas "oh!" tu banci pake suara laki)

"merah...biru...pink...putih..." (kata Adit ketika "jeroan" shasha keliatan gara2 keringetan)

"nasi rames...mendoan...nasi mendoan...nasi ayam..." (ibu2 jualan nasi, dikomentarin ma adit, 'ga konsisten, yg dijual apaan c sebenernya?')

"gurih??" (penjual pisang sale menawarkan dagangan ke kita)

"lah, kan abang yang jualan, mana saya tau!" (ditimpali oleh saya, dan semua LOL!)

21 July 2010

at last i have my eyes...

Kalau anda tak suka adegan kekerasan, jgn dilihat...


Califone - The Orchids



When all the numbers swim together and all the shadows settle
When doors forced open shut again a flytrap and a petal
My eyes burn and claws rush in to fill them
And in the morning after the night i fall in love with the light
It is so clear i realize and here at last i have my eyes

When all the figures sound retreat the soft skin starts to shrivel
When dreams made real become less sweet the orchid and the metal
My sex turns and claws rush in to spill them
And in the morning after the night i fall in love with the light
It is so pure i can arrive without the fear of seeing my eyes

When all the characters full size and every moon is level
When all the spirits burn in lies as center grief by steel
My eyes burn and claws rush in to fill them
But in the morning after the night i fall in love with the light
It is so clear i realize and now at last i have my eyes

This Tornado Loves You

some words from me :

I'm a mean tornado, 
because i can harm you in every way i can.
Just be sure to prepare yourself if you want to love me
I'll just smash everything in front of me
send it to the abyss
i am the sky
i am the wind
i am the true lover
i am the monster
i am the walking nightmare
i can make you bleed
i can make you cry
i can make you weep
i can be your enemy
i can bring you death
i can bring you despair
but one thing for sure
i can make you fly off the ground my dear

Neko Case - This Tornado Loves You



MY LOVE I AM THE SPEED OF SOUND
I LEFT THEM MOTHERLESS, FATHERLESS
THEIR SOULS DANGLING INSIDE-OUT FROM THEIR MOUTHS...
BUT IT'S NEVER ENOUGH
I WANT YOU

I CARVED YOUR NAME ACROSS THREE COUNTIES
AND GROUND IT IN WITH BLOODY HIDES
BROKEN NECKS WILL LINE THE DITCH
TILL YOU "STOP IT! STOP IT! STOP THIS MADNESS!"
I WANT YOU

I HAVE WAITED WITH A GLACIER'S PATIENCE
SMASHED EVERY TRANSFORMER WITH EVERY TRAILER
TILL NOTHING WAS STANDING
SIXTY-FIVE MILES WIDE

BUT STILL YOU ARE NOWHERE, STILL YOU ARE NOWHERE, NOWHERE IN SIGHT
COME OUT TO MEET ME, RUN OUT TO MEET ME
COME INTO THE LIGHT

CLIMB THE BOXCARS TO THE ENGINE
THROUGH THE SMOKE AND TO THE SKY

YOUR RAILS COULD ALWAYS OUTRUN MINE SO I
I PICKED THEM UP AND CRASHED THEM DOWN
IN A MOMENT CLOSE TO NOW
CAUSE I MISS, I MISS, I MISS, I MISS
HOW YOU'D SIGH YOURSELF TO SLEEP
WHEN I'D RAKE THE SPRINGTIME ACROSS YOUR SHEETS

MY LOVE, I'M AN OWL ON THE SILL IN THE EVENING
BUT MORNING FINDS YOU
STILL WARM AND BREATHING
THIS TORNADO LOVES YOU, WHAT WILL MAKE YOU BELIEVE ME?

Sofa Baru Saja Berkata...

I Hope I Can Comfort People Around Me A Little Bit

Gold Fever In Jogja!


Hmm, saya sudah kembali dari Jogja! Banyak hal saya dapat disana…sangat banyak bahkan! Mulai dari teori2 per-Marching Band-an sampai insight2 sederhana ketika saya berada di perjalanan, dan di Jogja. Seperti biasa, goresan2 kecil dari sebuah lukisan, lukisan berjudul “Kehidupan” (yayayaya, lagi2 lukisan, saya harap anda tidak bosan!).

Klinik dari Prof.Omar Carmenates selama 2 hari memberikan banyak pelajaran, bermacam pelajaran, bahkan ketika melihat orangnya, kita akan sangat dengan mudah terpesona olehnya. Mr.Omar, begitu dia dipanggil disana, kesan pertama adalah orang yang sangat bersahabat, ramah, murah senyum, menyenangkan. Rambutnya agak cepak, berewok tipis di sekitar mulut, berkulit coklat tanning, badan tegap, tinggi rata2 orang barat (tidak terlalu tinggi saya pikir), senyum ramah, suara yg menyenangkan, umur 29 sudah menjadi professor music di Universitasnya. Namun ketika dia memainkan snare drum, semua langsung berubah, raut mukanya, auranya, seperti seorang tentara yang dikirim ke Vietnam. Saya dan adit mengakui, sampai merinding melihatnya, terlepas dari begitu sempurnanya roll 1/32 pada tempo 180 yang dia mainkan. Orangnya sangat rendah hati, kenapa, karena ketika dia tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan, dia akan tersenyum dan berkata “I’m sorry, I don’t even know that thing, you can send me an email and see if I can help u”, dia benar2 sangat rendah hati.
Hmm, yaa, sebenarnya sangat banyak hal yang ingin saya ceritakan disini, namun biarkan saya menulisnya dengan baik terlebih dahulu (baik versi saya-struktur bahasa yg kacau, grammar inggris yang bahkan anak kelas 3 SMP dapat melakukan jauh lebih baik, haha). Oke, just give me some time to compile it first, maybe with some photos. Hal2 konyol yang kami lakukan, teman2 baru yang kami dapatkan, sebuah pengalaman kecil yang luar biasa bagi saya ketika saya membuat seorang kakek tersenyum dan saya mulai tahu dari mana saya harus mulai mencari sesuatu yang dinamakan Surga Dunia, dan banyak pengalaman lainnya!
Untuk sementara, sampai disini dulu! Have a great time, life’s too short! Saya sedang mulai mengumpulkan potongan2 puzzle kehidupan yang tercecer di berbgai tempat…

Little Yellow Spider

Devendra Banhart - Little Yellow Spider



One, two, three, four

Little yellow spider, laughing at the snow
Ah, maybe that spider knows something that I don't know
'Cause I'm goddamn cold

Little white monkey, staring at the sand
Well, maybe that monkey figured out something I couldn't understand
Who knows?

Well, I came upon a dancing crab, and I stopped to watch it shake
I said, "Dance for me just one more time
Before you hibernate and you come out a crab cake"

Hey there, little snapping turtle, snapping at a shell
Ah, there's mysteries inside, I know
But what they are I just can't tell for sure

And hey ya, little baby crow, you're looking kinda mean
I think I outta spit before you start letting off your steam
For sure

And hey there, little sexy pig, you made it with a man
And you're got a little kid with hooves instead of hands

And oh, all the animals
All the animals

And hey there, little mockingbird, they sing about you in songs
Ah, where you been? Have you broke a wing?
I haven't heard you in so long

And hey there, little albatross, swimming in the air
Ah c'mon, you know I can't fly
And I, I think we really outta play fair

And hey there, Mr. happy squid, you move so psychadelically
You hypnotize with your magic dance all the animals in the sea
For sure

And oh, all the animals
All the animals

And hey there, Mr. morning sun, what kind of creature are you?
I can't stare, but I know you're there
Goddamn, how I wish I knew

And hey there, Mrs. lovely moon, you're lonely and you're blue
It's kinda strange, the way you change
But then again, we all do too

Dead Composer

Apakah saya kehabisan ide??


Benarkah ini saya??

Tiba2 di kereta jd kepikiran, saya bener2 pengen tau, saya orang yg seperti apa sih? Apa sih yang pengen saya lakuin? Apa yang berharga buat saya? Dan lainnya…tapi saya bingung harus mulai dari mana, jadi saya memutuskan, untuk memulainya dari segi Astrologi…yup, saya adalah seorang Cancer, si kepiting, yang dikenal sensitive…tapi sensitive yang seperti apa? Setelah mencari, saya menemukan beberapa hal, mungkin yang saya masukkan disini lebih cenderung hal2 positif mengenai Cancer, yang negative biar menjadi bahan renungan saya…here we go!

1. It can range from the timid, dull, shy and withdrawn to the most brilliant, and famous Cancerians are to be found through the whole range of human activity. It is a fundamentally conservative and home-loving nature, appreciating the nest like quality of a secure base to which the male can retire when he needs a respite from the stresses of life.



2. Nest for a Cancerian is a place which belongs to the family rather than existing as a showcase to impress visitors.

3. For them there is a time to socialize and a time to be solitary, and this is part of the apparent contradiction in their nature.

4. Outwardly they can appear formidable - thick-skinned, unemotional, uncompromising, obstinately tenacious, purposeful, energetic, shrewd, intuitive and wise, sometimes with a philosophical profundity of thought verging on inspiration.

5. Their intimates, however, may see a very different character, one with a sympathetic and kindly sensitivity to other people, especially those they love. They are able to identify with the situations of others because of the keenness of their imaginations.

6. They are often over-imaginative and prone to fantasy, sometimes trying to shape their lives to fit some romantic ideal. They are appreciative of art and literature, and especially of drama, where the spectacle and ebb and flow of action and feeling particularly excite them. They may themselves possess considerable literary, artistic or oratorical talent.

7. If they can reconcile the personal conflict of their urge to be outgoing with the reserve that causes them to withdraw into themselves, then at best they can inspire a generation, especially the youthful part of it, by their idealism. A job in which they can express this, and in which they can do well, would be as a leader in a youth organization.

8. In their personal relationships they are mentally a mixture of toughness and softness, often emotional and romantic to the point of sentimentality in their fantasies.

9. Their first loyalty remains to spouse and family, of whom they regard themselves as the protector. Both Cancerian man and woman love unreservedly, giving much and asking little in return. one of the most important lessons they have to learn is how to receive gracefully.

10. Cancerians have a retentive memory, particularly for emotionally laden events which they can recall in detail for years afterwards. they are strongly governed by childhood memories and since they live intensely in the past in memory and in the future in imagination.

11. The Cancerian has many potential faults. They can be untidy, sulky, devious, moody, inclined to self-pity because of an inferiority complex, brood on insults (very often imagined).

12. they can be good journalists, writers or politicians, though in this last capacity they are more likely to remain in the background rather than attain prominent positions of power.

13. The romantic side of their natures make them enjoy grubbing about in places where exciting discoveries may be made (old stamp collections in attics, etc.), and if they can do this professionally as a secondhand dealer or specialist in antiques, they will be happy. More common occupations which suit some subjects of Cancer are real estate broker, gardener and sailor.


Oke baiklah...saya memang penggemar kolom "zodiakmu hari ini" di majalah2...

15 July 2010

Life Is Just Like A Roller Coaster


Hutang yang udah lama belum dibayar, sedang dilunasi satu per satu... =D 
 
Bright Eyes - Bowl Of Oranges
The rain had started tapping
On the window near my bed
There was a loophole in my dreaming
So I got out of it
And to my surprise my eyes were wide
And already open
Just my nightstand and my dresser
Where those nightmares had just been


Disini, narrator kaya gambarin tiba2 ada ‘lubang’ di mimpinya yang bikin dia bs bebas jalan2. Jd mgkn maksudnya kaya ada suatu pengalaman dalam hidupnya yg bikin ngerasa dy sadar akan sesuatu dan dapetin insight yang banyak dan baik banget dari pengalamannya itu.
So I dressed myself and left then
Out into the gray streets
But everything seemed different
Completely new to me
The sky, the trees, houses, buildings
Even my own body
And each person I encountered
I couldn't wait to meet
Nah disini, pas dia jalan2 keluar dari mimpinya, dia jalan2 dengan ‘pakaian’ baru, dengan ‘kacamata’ baru, semua yang baru ini yang bikin dia punya perspektif baru dari dunia ini. Dia memandang dunia dengan cara yg bener2 beda dari biasanya, dan itu bikin dia semangat bgt tiap hari.
Kalo dlm hidup nyata, tuh kaya ketemu seseorang yang baru, trus dia minjemin ‘kacamata’ dia, “nih coba deh, liat dari kacamata gw”, yah orang ini jd kaya mengajarkan kita banyak hal, mengajarkan kita memandang dunia dan semua hal yang ada di dalemnya dengan cara yg baru, yg lebih segar. Kaya kalo lo memfoto, biasanya pake film Lucky ISO 1000 B/W, skrg dia minjemin Pro Image ISO 200 yg warna. Dari Cuma item putih dengan kualitas rendah dan grainy terus semua jd lebih berwarna, dan dgn ISO 200 warnanya lebih natural, lebih keluar.
Walopun dengan ISO rendah kita membutuhkan Speed yg lebih lama, dan lebih sulit untuk memfoto di tempat dgn cahaya rendah, yah lebih butuh kesabaran dan keahlian lah. Untuk sesuatu yang lebih baik, lebih ‘berwarna’ dan lebih indah masa kita ga mau ngeluarin sedikit usaha sih? Masa kita ga mau nunggu sebentar aja sih? Sulit memang, tp untuk hasil yg lebih memuaskan, knp ngga?? =D (*curcol mode)
And I came upon a doctor
Who appeared in quite poor health
I said, "There's nothing I can do for you, You can't do for yourself"
He said, "Oh, yes you can, just hold my hand, I think that that would help"
So I sat with him a while
And I asked him how he felt
He said, "I think I'm cured. No, in fact I'm sure of it.
Thank you stranger. For your theraputic smile"
Lalu dia ketemu dokter yang lagi ‘sakit’/dalam keadaan yang kurang baik. Narrator bilang, “maaf, gw ga bisa bantu apa2, anda kan dokter”, dokter blg “oh, lo pasti bisa ko, gw Cuma bth kehadiran lo buat temenin gw, gw ga minta banyak kok”. Dan kemudian si narrator yang total stranger buat si dokter (begitu juga sebaliknya) Cuma duduk menemani sang dokter, sambil tersenyum dan memegng tangan si dokter, anehnya sang dokter merasa lebih baik setelah ditemani.
Moral of the story, seorang yg biasanya diidentikan dengan label orang yg kuat, guru, penolong, atau apapun itu, tetaplah seorang manusia yang bisa merasa ‘sakit’ atau tidak baik. Dan orang2 seperti ini terkadang dalam permasalahnnya membutuhkan hal sederhana saja untuk ‘sembuh’, bahkan dari orang yg baru dia kenal sekalipun. Kalo di lagu ya Cuma duduk sebentar, nemenin, senyum dan semua terasa lebih baik. Di hidup nyata, kita selalu merasa lebih baik kalo ada orang yg nemenin kita, bahkan Cuma denger keluh kesah kita, kita merasa lebih aman kalo ada dia.
Kalo analogi favorit gw dari dulu, “secanggih dan secepat apapun teknologi dan mesin pesawat, pesawat itu tetep butuh daya angkat udara untuk bisa terbang ke tujuannya, ga bisa bergantung sama mesinnya doing”. Pesawat ulang alik di luar angkasa? Atau pesawat satelit? Yap, pesawat secanggih ini pun butuh gaya gravitasi kan untuk tetap ada dalam orbitnya?
Itu yang bikin manusia menjadi ‘benar2’ manusia, kebutuhan akan manusia lain. Terkadang karena kita terlalu sering ngelakuin tugas2 besar, pekerjaan2 berat, kita lupain hal kecil, dan “ah Cuma masalah sepele”, tapi bukankah hal kecil itu yg bikin hidup jd lebih indah? Kalo gw, lebih bisa merasakan emosi dari lukisan, kalo bisa ngerasain grain2 sapuan kuas yg kecil2 dari si pelukis. I love simple things, It makes a big difference for me.
So that's how I learned the lesson
That everyone's alone
And your eyes must do some raining
If you're ever gonna grow
When crying don't help, you can't compose yourself
It's best to compose a poem
An honest verse of longing
Or a simple song of hope
Dari sini si narrator dapet pengalaman berharga, dari kisah si dokter tadi. Bahwa sebenernya se-independen apapun orang, pada dasarnya manusia selalu merasa kesepian.
Ada istilah “men should’n cry”. Tp nyatanya, semakin kita dewasa, kita makin sadar nangis itu hal yg normal. It’s ok to weep ur eyes all the time, if it makes u feel better. It’s quite normal, it makes u still human. Yah kalo menangis ga menolong, lo bisa menuliskan, mencurahkan perasaan lo, ke media yg lo mau, biar gak merugikan orang lain. Lo bisa tulis doa2 dan harapan lo kapan aja, asalkan itu bisa bikin lo lebih baik. Bebas.
That's why I'm singing, baby, don't worry
Because now I've got your back
And every time you feel like crying
I'm gonna try to make you laugh
And if I can't, if it just hurts too bad
Then we'll wait for it to pass
And I will keep you company
Through those days so long and black
Ah, a super cute verse from super genius song writer!! Siapa sih yang ga mau ada orang yang bener2 bersungguh-sungguh nyanyiin line ini dan benar2 melakukannya untuk kita? Liriknya udah tau lah ya artinya? Artinya dalem bgt, dan ga norak. Cm pesan yg mau gw bilang adalah, kadang2 ada masalah yang hanya membutuhkan waktu untuk clear. Ga perlu solusi konkrit apa2, tp yah, tinggal tunggu waktu aja. As simple as that.
We'll keep working on the problem
We know we'll never solve
Of love's uneven remainders
Our lives are fractions of a whole
But if the world could remain within a frame
Like a painting on a wall
Then I think we'd see the beauty then
And stand staring in awe
Kadang kita terlalu sibuk ma masalah2, dan samape bikin stress, disinisi narrator kaya ngajak “coba, pause hidup lo bentar, step back sebentar, lihat, dan amati lg yg udah terjadi pada diri kita dan lingkungan kita” dan dia juga kaya berandai-andai, coba hidup kita bisa di freeze, trus ditaro di frame, dipajang, kita lihat, bahwa sebenernya, walopun terkadang kejam, tapi hidup kita indah loh.
Sesimple apapun lukisan/gambar, dia butuh setidaknya 2 warna. Bener gak? Gak ada yg namanya hitam doang atau putih doang, ga keliatan apa2 dong? Tp kalo kita bikin hitam di atas putih (ato sebaliknya) sebuah bentuk bisa keliatan kan? Bahkan kalo kita bikin ga sekaku itu, kita kasih warna abu2 dengan macem2 gradasinya, semua terlihat semakin nyata kan? Dalam foto hitam putih, yang memberikan unsur realistis justru warna gradasi abu2nya.
lukisan/foto berwarna juga, ada gelap terang. Kalo kita bikin foto, cahayanya terlalu over atau under, juga ga enak diliatnya. Kita butuh warna2 dan cahaya di antara yg paling gelap dan yang paling terang, di antara over dan under. Baru deh tuh foto jd indah. Sama kasusnya kaya warna abu2. That’s why I love grey so much! Bahkan default theme windows gw pake yg classic, dgn gradasi dari item ke putih *OOT.
Yup coba lakukan itu, ‘pause’ hidup lo bentar, liat lagi, liat indahnya dan kita akan sadar bahwa masalah juga punya keindahan dan seninya tersendiri, dan kita akan sangat kagum bgt dgn hal itu. ”Then I think we'd see the beauty then And stand staring in awe”
At our still lives posed
Like a bowl of oranges
Like a story told
By the fault-lines and the soil
Verse terakhir ini adalah kesimpulan dari semua. Ketika kita sadar bahwa kita manusia biasa yg ga sempurna, butuh orang lain, butuh mengakui kelemahan kita, butuh menangis, butuh masalah juga. Trus kita gabungin semua dalam kanvas, kita pajang (t Our Still Lives Posed) kita sadar deh, bahwa masalah dalam hidup itu hal yang biasa dan justru bikin semua jd lebih indah.
Inget, yg bikin indah justru ada macem2 warna, ada gradasi, ada abu2. Bukan hanya hitam putih. When everythings always fine, it is become ‘normal’ right? So, we just have a ‘plain’ live! Ga asik! Yg bikin rollercoaster asik apanya? Naik turunnya, belok beloknya, jungkir baliknya, kapan cepet kapan lambatnya! Bayangin kalo di Dufan rollercoaster nya Cuma lurus aja dgn kecepatang konstan, gw yakin ga laris itu!! garing bgt! haha.
Sesuai judul lagu, life is just like a bowl of oranges, kita ga akan pernah tau kapan kita makan jeruk yg manis atau asem, tp dalam mangkuk kehidupan itu, ga semua jeruk manis. Tp jeruk ya tetap jeruk, mau rasanya kaya apa juga, dia banyak vitaminnya, baik untuk kesehatan kita, ya kan?
Dan favorit line gw juga “by the fault lines”, hebat dia milih kata2nya. Fault-lines, garis putus2, garis yang ga sempurna. Mungkin maksud yg mau disampein tuh, walopun garisnya ga sempurna, tapi ya garis tetep garis, garis itu adalah salah satu bentuk yang…apa ya istilahnya…’punya arah’?? memungkinkan terjadinya suatu perkembangan/progress. A Line Allow A Progress, A Circle Does Not.
Kalo yang masih agak nebak2 itu “Soil”, tanah…mgkn maksudnya ya kaya tanah itu salah satu unsure yang memberikan kehidupan di bumi, kalo kita olah tanah dgn bener bisa mendatangkan manfaat, tapi kalo salah, malah bisa berbahaya…nyambung ga sih?
Yah, hidup itu butuh masalah, dan kalo ada masalah, anggep aja tantangan, gimana mau maju dan berkembang kalo dalem hidup lo ga ada tantangan sama sekali, Cuma jd orang yg hidupnya datar2 aja, orang yg hidupnya terlalu nyaman, cenderung lebih lemah dari yg hidupnya prihatin. Orang yg hidupnya turun naik biasanya lbh kuat, lebih cerdik, lebih kreatif, lebih militant. Syaratnya orang itu orang yg optimis, dan ga pernah nyerah, terus ngotot.


Lagu ini, ada di album Bright Eyes “LIFTED, or The Story Is In The Soil, Keep Your Ears To The Ground” yang dirilis tahun 2002. Sampe sekarang koleksi Bright Eyes gw udah ada “Letting Off The Happiness (1998)”, “Every Day And Every Night (1999)”, “Fevers And Mirrors (2000)”, “Drunk Kid Catholic (2001)”, “LIFTED (2002)”, “I’m Wide Awake, It’s Morning (2005)”, “Motion Sickness (2005)”, “Noise Floor (Rarities from 1998-2005)”, “Cassadaga (2007)”, “Four Winds (2007)”, serta beberapa single yang ga masuk ke album.
Secara musical, lagu ini biasa aja, ga ada unjuk skill kemampuan bermusik, ga ada lick-lick gitar listrik yg penuh tapping, drumnya monoton, vokalnya biasa aja, Cuma ada sedikit iringan dari Flute, Keyboard dan bbrp String, kord lagunya juga kord Major standar yg ‘lurus’ aja, dengan beat yg ceria. Cuma liriknya luar biasa! Sesuatu yg luar biasa di dalem, dibungkus dengan kemasan yg standar aja. Lagu ini gw rate 5 bintang di iTunes, dan sering banget gw puter. Lagu Bright Eyes favorit ke 2 gw setelah First Day Of My Life. Mungkin Connor Oberst (si Vokalis) pas bikin lagunya mikir “ah bikin lagu yg bisa bikin orang mikir ah, tapi simple aja” hahahaha. Itulah indahnya Bright Eyes, butuh usaha lebih untuk paham maksud lagunya, mungkin supaya keindahan alam semesta ga bisa dipahamin dengan mudah oleh orang2 kaya Ariel ataupun Changcuters, hahaha.