14 July 2010

Pohon Kehidupan

Aku ingin tumbuh menjadi sebuah pohon
Ketika tunas, diriku menyerap berbagai mineral yang baik di sekitarku
Aku tumbuh menjadi tunas yang sehat
Yang selalu menanti datangnya matahari pagi
Yang tidak pernah berebut oksigen dengan manusia di malam hari
Yang selalu menanti hujan dengan sukacita
Dan tidak takut panasnya matahari
Yang tidak pernah menjadi benalu
Semakin berumur, batang2ku semakin kuat
Akar2ku semakin menancap dalam ke tanah
Tidak mudah untuk mencabutku

Ketika mulai dewasa aku mulai mempunyai buah
Walaupun belum masak
Tetapi buahku selalu ditunggu-tunggu oleh manusia
Walaupun belum cukup rindang, namun beberapa manusia mulai merasakan kesejukanku
Ketika daunku berguguran, ia tidak lantas menjadi sampah
Tetapi menjadi salah satu penyebab kesuburan tanah
Burung2 kecil tidak pernah ragu untuk hinggap di dahanku
Dikarenakan mereka dapat bernyanyi sambil merasakan kehangatan dan kesejukan
Merekapun membangun sarang mereka di dahanku, aku tidak keberatan
Aku tidak keberatan menjadi rumah untuk siapa saja yang ingin merasakan kesejukanku
Aku tidak keberatan untuk melindungi anak2 burung kecil itu
Jiwa2 kecil yang belum mengenal dunia
Aku tidak keberatan ketika sepasang kekasih mengukir namanya di tubuhku

Agar aku bisa menjadi kenangan manis dari setiap insan yang mengenalku
Ketika hujan badai, terkadang aku masih goyah
Dikarenakan dahanku yang belum cukup kuat
Tetapi sekuat apapun badai itu, akarku tidak akan pernah tercabut
Aku berharap ketika aku tua nanti dahanku semakin kuat
Sehingga ketika sang badai dating kembali, aku bisa kuat berdiri

Kini aku telah semakin berumur, dahanku semakin besar dan kokoh
Daun2ku semakin lebat
Semakin banyak makhluk hidup berlindung dalam naunganku
Buah2 yang kuhasilkan semakin lezat dan matang
Semakin menggoda untuk dipetik oleh manusia yang lewat
Aku tidak pernah keberatan akan hal itu
Asalkan mereka bahagia dan buahku berguna untuk tubuh mereka, aku tidak keberatan
Semakin banyak daunku dan dahanku  yang berguguran, semakin subur lingkunganku
Semakin sering aku menahan badai, semakin kuat akar2ku menggenggam bumi
Semakin banyak buahku yang masak di dahanku
Mereka akan menjadi tua dan jatuh ke bumi
Daging mereka akan menuburkan tanah
Biji mereka akan kembali menumbuhkan tunas2 yang kuat sepertiku
Semakin rindang daunku, semakin banyak makhluk hidup berlindung di bawah naunganku
Berlindung dari panas matahari dan hujan
Meskipun daunku tidak cukup kokoh untuk memberikan perlindungan yang sempurna
Tetapi aku yakin makhluk2 hidup tersebut tidak keberatan dengan kemampuanku
Kesejukan dan kenyamananku tetap menjadi penantian mereka
Penantian mereka di hari2 yang panas dan kejam
Kini banyak tumbuhan lain yang tumbuh di sekitarku
Mulai dari pohon yang rindang dan kokoh, pohon bambu, sampai benalu2
Aku tidak keberatan benalu2 itu tumbuh di dalam diriku
Asalkan mereka punya sedikit tempat untuk tinggal
Aku hanya bisa berharap ketika benalu2 itu mati, mereka dapat menyuburkan tanah
Walaupun disekitarku tumbuh berbagai macam tumbuhan
Namun diriku tetaplah diriku yang dulu, tidak berubah banyak, hanya lebih kokoh dan matang
Dan tetap menjadi makhluk hidup tidak sempurna yang berusaha berguna untuk makhluk lain

Kini sudah tiba waktuku untuk mengucap perpisahan pada dunia
Matahari sudah mulai lelah dan hendak memejamkan matanya di barat
Sisa2 hidupku tinggal sedikit, dahan dan daunku sudah mulai rontok habis
Tubuhku mulai melemah melawan badai, namun tidak dengan hatiku
Biarlah tubuhku hancur diterjang badai, namun akarku tetap disini
Akhirnya, aku bersatu denga Ibu Bumi
Aku memeluknya tanpa ragu, menciumnya dan mengurai air mata
Kini aku bisa melihat sisa dahanku dan tubuhku terurai di perut Ibu Bumi
Sehingga perutnya lebih subur karena sisa tubuhku
Dan buah dari dahanku yang berjatuhan telah menimbulkan tunas-tunas kecil yang manis
Biji-bijinya tumbuh dengan cepat menusuk dan menghujam dengan tegas ke perut Ibu
Kelak biji-biji mungil ini akan tumbuh seperti diriku
Pohon-pohon yang berguna
Pohon-pohon yang senantiasa menentang badai
Pohon-pohon yang memberikan keteduhan
Dan lambat laun anak cucuku akan membentuk sebuah hutan lebat
Hutan yang dapat memberikan kesejukan dan keteduhan pada dunia
Dan kini, dari jauh aku tersenyum bersama Ibu di Surga
Menatap hutan-hutan yang megah ini
Dan Ibu pun terus berputar tiada henti melanjutkan tugasnya dengan sukacita

2 comments:

  1. super like this,bud. (Y)

    "Semakin sering aku menahan badai, semakin kuat akar2ku menggenggam bumi"

    ReplyDelete
  2. makasi....

    gw udah bikin ini dari lama bgt...sempet ilang lupa naro dimana...tp ternyata masi ada di dalem hati gw (drama abis)

    ReplyDelete