22 July 2010

MIMPI

sepertinya saya sedang bermimpi
dari yang saya dengar tadi
rasanya seperti di sebelah kelingking saya tumbuh jari
dan tiba2 si jempol menjadi iri

kepingan puzzle ini terlalu acak
saya harap tidak ada yang hilang
dan saya harap semua sudah siap disini
saatnya menyiapkan kursi
namun sayangnya sepertinya malam ini terlalu sepi
karena semua sibuk melarikan diri
bahkan mereka takut melihat bayangan mereka
bayangan mereka menjadi jauh lebih dominan
seperti yang saya alami sekarang



sewaktu kecil saya tidak mempunyai teman gaib
namun rasanya kini ingin sekali memilikinya
entah apa benar adanya
namun angin itu selalu berhembus
dan sang bayanganpun pergi
nampaknya ia lelah menjadi bayanganku
"aku ingin libur!" katanya malam ini padaku
namun tak aku izinkan

hmmm, ada dimana aku sekarang?
aku melihat ikan piranha memakan plankton
aku melihat kelinci di puncak rantai makanan
sedang tertawa terbahak-bahak
melihat diriku dan serulingku duduk di bukit

lalu datanglah seekor gagak
dengan mata hitam mengkilap
ia menatapku tajam lalu berkata
"apa yang kau lakukan seorang diri?"
aku bilang, aku tidak sendiri
semua manusia adalah sendiri
bahwa manusia merupakan ide
bahwa ide berbeda dari alam fana
bahwa alam fana hanyalah hembusan Ilahi

ah sudahlah
berhentilah engkau semua membaca tulisanku ini
tak ada artinya engkau hanya menyaksikan
ini bukan pertandingan tinju
jab kiri jab kanan uppercut TKO
bukan seperti itu kawan
ini adalah pertandingan gemini sisi kanan dan gemini sisi kiri
ini adalah pertandingan lengan libra
ini adalah pertandingan anak panah sagitarius melawan angin
ini adalah kisah orpheus dan persephone
ini adalah kisah ketika malaikat israfil menitikkan air matanya

lalu tiba2, datanglah pemusik dengan gitar dan tamborin
ia mulai me-nina bobo-kan diriku yang mulai terlelap
dan mulailah aku ke dalam perjalanan sesungguhnya
menaiki buraq menuju ke langit ke tujuh
menyaksikan adam berusaha melepaskan tulang rusuknya yang lain
menyaksikan musa meminum anggur bersama fir'aun
menyaksikan sulaiman bersama para jin berpesta
dan karena tak kuat menyaksikan semua itu
akupun kembali ke bumi

syukurlah kataku dalam hati
aku masih mempunyai mimpi yang lain
yah setidaknya itu semua cukup menghiburku
ketika bayanganku kehilangan kreativitasnya
ah sudahlah, semakin tak jelas aku berada di sini
toh aku sudar sadar
bahwa manusia tak pernah berhenti menangis di dalam hatinya
bayanganku tiba2 berbisik...
"manusia adalah hembusan ilahi"
akupun bertanya
"lalu kenapa Tuhan kadang berdusta?"
di jawab olehnya
"itu hanyalah dusta dunia fana"
"itu hanyalah dusta dunia"
"Tuhan menjebak manusia dengan dusta, karena ia ingin manusia belajar"
"agar, manusia lebih mengenal kebenaran yang lebih mendalam"
"agar manusia lebih mengenal kebenaran transenden"
hmmm, bayanganku semakin pintar rupanya
nampaknya kemarin sore dia berjalan-jalan di taman
bersama anaxagoras dan anaximander
dan kepandaianku belum mampu menandingi kepandaian bayanganku

dari bayanganku aku belajar, aku memang manusia
walaupon kadang dia tidak mau di ajak susah
tetapi kalo bersenang-senang dia sangat suka
lihat saja, kalau malam aku jalan sendiri di tempat gelap
bayanganku pergi entah kemana
namun siang hari yang cerah ia menampakkan diri dengan sangat jelas

ah...tapi walupun begitu, aku bahagia ada dia di belakangku
paling tidak aku mempunyai teman

ah sudahlah, pembicaraan ini makin tak tentu arah
aku tak tahu apa yang aku bicarakan
aku tak tahu apa yang baru saja aku alami
namun walaupun sekarang aku terjaga
namun sepertinya aku masih terjaga di dalam dunia mimpi
hmmm...sudahlah, aku tak ingin membuat kau tertidur disini dengan ocehanku
tidurlah bersamaku
datanglah ke tempatku siang ini
ketika aku benar2 terjaga
kita minum teh di sore hari
melihat bintang di malam hari
dan di malam hari engkau tertidur pulas di sampingku
sambil tersenyum dan mendengkur

maukah engkau melakukan itu?
maukah engkau menyapaku di siang hari?
bukan di dalam mimpi
jika engkau berani
aku akan melempar kerikil ke jendelamu, menculikmu
dan kita akan berpesta sampai pagi tiba
dan engkau akan terlelap kembali di bahuku

1 comment:

  1. ketika israfil menitikkan air mata, ketika itulah dia meniupkan sangkakala...

    kiamat besarpun datang, dan menghapus semua warna kuas Ilahi...

    ReplyDelete