Dan gw sebenernya sangat tergelitik dengan beberapa hal di artikel ini, dan ternyata temen gw (si Fandi) ikut2an komen disitu, haha. Mungkin gw cuma mau komen aja (campuran sih, komen, nanya, dll)
- Gw setuju dengan komentar si Zyzy disini, bahwa sebelumnya 2 org atheis ini bilang bahwa Tuhan itu 'ciptan' manusia2 yang 'merindukan' sesuatu yang lebih besar dan berkuasa daripada manusia, dan agama adalah produk kebudayaan. Gw sangat setuju komen Zyzy, bahwa kalau membicarakan bentuk KEAGAMAAN dan AGAMA, jelas buat gw itu 2 hal yang berbeda. Atheisme (dan agnostik) sebenarnya buat gw juga bentuk KEAGAMAAN (kepercayaan). Karena mereka mempercayai dan meyakini sesuatu, tetapi tidak perlu kehadiran sosok Tuhan disitu. Yap, mereka sendiri (atheis) sedang membuat sebuah 'tradisi' baru, seperti yg mereka bilang sendiri tentang agama, namun yang mereka lakukan adalah kebalikan dari orang2 yang beragama.
- Agnostik...mungkin gw sekarang seorang agnostik, tapi gw lebih suka menyebut diri gw sebagai Muslim. Sebagian diri gw amat sangat percaya kepada Allah, karena gw sendiri pernah mengalami hal2 yang mungkin gak bisa gw jelaskan. Entahlah, kalo berdasar definisi Fandi, mungkin label paling tepat buat gw ya agnostik...haha, entahlah.
- Buat gw orang atheis dan agnostik (beberapa) sama saja closed-mindednya dengan orang2 beragama yg mereka bilang closes-minded. kalau agnostik, close-minded dalam konteks mereka tidak 'mempersilakan' pengalaman2 spiritual masuk ke dalam kehidupan mereka, selalu mempertanyakan ini dan itu. Begitu juga atheis, close-minded dan membatasi dirinya hanya sebatas 'semua-harus-bisa-dibuktikan'.
- Selama ini gw belum pernah bertemu secara langsung dengan orang atheis atau agnostik yang 'open-minded', mungkin gw pernah baca kisah2nya, tapi ketemu secara langsung itu belum. Yg gw temuin, orang2 atheis yang beranggapan bahwa orang beragama adalah orang yang' bodoh'...sama aja kan kaya yg mereka bilang ke Muslim yg bilang atheis itu kafir?
- kalo gak salah di salah satu bagian artikel ini, si atheis bilang (yg pada intinya) "sains dan teknologi kita belum bisa dan mungkin gak akan pernah bisa membuktikan keberadaan Tuhan"...untuk orang2 ini, plis jangan pernah nyebut orang beragama itu sebagai terbelakang, karena dengan statement ini pandangan gw malah jadi berpikir "mereka juga terbelakang", kenapa? kalo kita hidup di jaman Nabi Ibrahim dulu, kepikiran gak sih bahwa beberapa ribu tahun mendatang kita bisa terbang? bisa bertatap muka denga orang lain yang jaraknya ribuan kilometer? dengan teknologi...jelas kita kalau hidup di jaman dulu, pasti akan mikir itu hal yang mustahil dan kedengeran konyol atau ngga berbau sihir. gw justru malah memandang orang yang beragama itu lebih open minded (berdasarkan statement si atheis ini) karena orang beragama 'membuka diri' terhadap kemungkinan2 yg belum kita tahu di masa depan. orang beragama buat gw sama kaya orang jaman dulu yg percaya dan yakin bahwa suatu saat kita bisa terbang ke langit dan bepergian jauh...
jaman sekarang mah sama aja (mungkin di Indonesia aja, entah) orang2 yang lantang teriak dan mempromosikan atheisme sama close-mindednya, sama orang2 beragama yg mereka sebut kelompok ekstrimis. orang atheis 'taat' belum pernah gw liat mau berteman dengan orang muslim 'taat' (berjenggot, bersorban, dll), pada intinya, sama aja, kita semua hobi memberikan label kepada semua hal, pada diri kita sendiri, orang lain, kepercayaan lain, dan belum tentu kita mau membuka diri sama hal/orang lain yang labelnya 'asing' sama diri kita. gw juga termasuk kok, tenang aja...haha
No comments:
Post a Comment