04 January 2011

Kaleidoskop Budi "part 1 - Awal Mula?"


Kurang lebih hampir 7,5 tahun gw ada di MBUI. Dan sekarang gw bikin tulisan ini, kaya pengen flashback perjalanan gw selama di MBUI seperti apa. Apa aja yang udah gw alamin, apa aja yg udah gw dapetin. Karena sampai sekarang, gw ngerasa gw masi berhutang banyak banget buat MBUI, karena selama gw ada disini, udah ngasi banyak sekali fasilitas, bukan fasilitas berupa materi, namun fasilitas utnuk belajar banyak hal, yang (mungkin) ga bisa gw dapet di tempat lain. Sebenernya gw pribadi ngebagi keterlibatan gw di MBUI dalam 3 ‘fase’ (sampai sekarang), pembagiannya berdasarkan apa? Berdasarkan pemahaman, sudut pandang dan cara berpikir gw di MBUI. Kalau mau dibagi urutan 3 fase itu mungkin 2003-2006, 2007-2009, dan 2010. Entahlah, sampai sekarang ‘pembagiannya’ kurang lebih seperti ini, mungkin dalam setahun dua tahun ke depan ‘pembagiannya’ bisa berubah lagi.


2003 - “Gladiator”
Sebagai Maba, penampilan MBUI yang gw liat waktu itu sangatlah ‘wah’, keren, cool, you name it! Dan ketika nonton gw inget ngomong ke temen gw, “wah, tahun depan gw nih yang main drumset di situ (nunjuk pemain drumset – Pugar – yang lagi main)!”. Kemudian gw daftar, tes alat guard, gagal! Tes alat perkusi sampai 3x, pertama sama Jelo (staf), Lia (keket, kompas), dan terakhir Mas Aji (ketua saat itu), dan ga di tes brass. Saat itu langsung disuruh jadi karbitan Sextet (quint) untuk GPMB. Tapi berhubung belum terlalu ngerti, pas music camp cuma dateng 3 hari terus kabur.  Tapi setelah itu gw ikutan jadi helper GPMB. Dan saat jadi helper dan ngeliat MBUI lomba, dalem hati gw bilang “oke, tahun depan gw harus ada di unit ini!”.

2004 - “Traditional In Jazz”
Tahun pertama gw sebagai pasukan. Ga ada yang terlalu spesifik, saat itu, yang ada di pikiran gw cuma, gw mau jago main sextet. Ga ngerti sama sekali yang namanya kerjasama tim, teknis non-teknis, kepengurusan, dll. Saat itu, cuma pure, pengen belajar musik, pengen terlihat keren. Tapi sedikit demi sedikit, selama perjalanan, banyak senior yang ngajarin gw, harus ini itu kalo di MB. Dan gw mulai ngerti pas udah menjelang akhir tahun. Intinya, selama proyek 2004, gw ga punya ekspektasi muluk2, cuma mau main, belajar musik, dan serap semua apa yang diberikan ke gw. Dan alhamdulillah, saat itu MBUI bisa dapet peringkat kedua di GPMB. Satu kenangan yang ga akan pernah gw lupain di tahun ini, jatoh di lagu 1 pas final! Padahal selama setahun latihan sama sekali ga pernah jatuh, jatuh tepat pas final.

2005 - “Swingin’ In Dangdut”
Tahun kedua. Gw dipercaya jadi staf teknis battery. Ilmu gw masi cetek banget, pindah alat ke snare. Saat itu yang gw tau, saat gw menjadi staf, gw harus galak, tegas, ga boleh kompromi, harus jadi sosok yang disegani. Naif sekali yah. Tahun ini, sebagai staf (sepertinya) gw cukup disegani dan disebelin (yeah, i’m the bad guy in battery percussion, hehe). Inti tahun ini, gw punya sedikit obsesi untuk mendapatkan juara 1 perkusi di GPMB, pengetahuan team work gw masih sangat minim, yang ada di pikiran gw hanyalah teknis, dan cukup egois sebagai staf, lebih tepatnya keras kepala sih. Dan alhamdulillah, ditutup dengan peringkat 1 untuk MBUI di GPMB ini. Cukup banyak kejadian yang masi gw inget banget sampai sekarang, antara lain tampil di Istana Negara, MBUI yang kena ‘musibah’ di akhir tahun dan gw salah satu korbannya, dan nazar gw untuk lari keliling istora 10 bawa piala kalo perkusi dan MBUI juara 1. Dan waktu abis GPMB akhirnya gw lari keliling istora beneran tuh 10 kali. Capek. Tapi senang. Haha.

2006 – “Best Of MBUI”
Tahun ketiga. Di tahun ini sepertinya bibit2 gw menjadi orang yang sombong mulai tumbuh. Entahlah. Pada awal tahun gw memutuskan untuk berhenti dari MBUI. Inilah satu2nya tahun dimana gw ga berkontribusi di MBUI dari awal tahun. Setelah kemenangan di 2005, gw merasa sudah ‘cukup’ berada di MBUI, karena toh sudah merasakan kemenangan. Anak muda yang sombong dan cepat puas. Namun, di tengah tahun, akhirnya gw bergabung kembali, tahun kedua bermain snare. Dan tahun kedua pula menjadi staf teknis menggantikan bim-bim waktu itu. Di tahun ini gw semakin menjadi orang yang keras kepala. Dan yang ada di pikiran gw adalah, bagaimana caranya mengalahkan salah satu band yang langganan juara. Obsesi buta, tanpa tau apa yang harus dikerjakan dan proses apa yang harus dilalui. Berakhir dengan peringkat 3 untuk MBUI di GPMB. Satu hal yang paling gw inget di proyek ini kata2 dari Lia (keket), “kalian contoh Budi, dia jago banget sekarang main perkusinya, tapi dia ga sombong, tetep rendah hati”.hah, kalo inget2 lagi kata2 itu, malu rasanya dan ironis. Karena gak lama setelah denger kata2 itu, gw malah mulai menjadi orang yang sombong. Dan satu lagi, di tahun ini gw berkesempatan menjadi salah satu instruktur untuk sextet dalam Latihan Bersama yang rutin diadakan Garuda FDC tiap tahunnya. Merupakan kehormatan bisa bekerja sama sebagai instruktur dengan para orang2 yang hebat di perkusi.

Inti dari fase pertama ini adalah, gw benar2 memposisikan gw hanya sebagai player, dan yang ada di pikiran gw hanyalah hal teknis. Pikiran gw masi sangat sempit, bahwa ketika bisa menjadi juara, itu tandanya gw/kita telah berhasil, dan kalau belum juara, itu tandanya harus kita ‘balas’ tahun berikutnya. Dan di tahun ini gw belum terlalu mengerti bagaimana cara bekerja sama dengan team secara efektif, yang gw perhatikan hanyalah (kebanyakan) hal2 yang bersifat teknis, gw belum terlalu memperhatikan masalah2 non-teknis. Di tahun2 ini, masih banyak senior2 yang masih aktif bermain dan bisa memberikan gw wejangan2 yang berharga setiap harinya.

No comments:

Post a Comment