23 February 2011

#14 Bubble Gum Generation

Dear notebook

Loyalitas...Totalitas...Persahabatan...I really really don't get it...what on earth they doing?

Sometimes people come up with such sweetness.
Everything looks sweet.
And I replied with all sweetness too.

But then suddenly everything
turns into something what I don 't hope for.

Where's all the sweetness that they come up with?
I don't get the feeling.
What's wrong?
The karma doesn't work?

I didn't mean to be rude or something...or not sincere about everything I've done.
I'm happy if everyone happy,
but sometimes it turns me off.

Sometimes my ego called it as 'habis manis sepah dibuang'.

I hope they're not doing it on purpose.
I hope...they just don't know what they're doing.
I hope they really didn't meant it.

I hope people wouldn't shy to show their sweetness.
This world is still turning because their sweetness.

Aren't you with me dear notebook?




"When you're not nice,I'd rather being alone" (Duto Hardono, Friend, Art Student)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

22 February 2011

#21 Mixtape CD Contest

Well, since i'm in the good mood after that IOMBC's event and i'm in a little 'challange' (#30HariMenulis) and i don't have any clue what to write about (LOL), i'll invite you all to have some fun entering a 'contest'. So what's the prize? A mixtape CD!

I'm gonna random-pick 3 winners who will get a mixtape CD that i compiled for them. And maybe some cover-art design from my human touch. And i'll send it to you!

"what's so special about a mixtape?" well...nothing special if you are a close minded! A mixtape CD is love!

Rules & regulations (okay, we still need this shit) :
1.you must be in my network. You should be my friends, or my friend's friends in this network.

2.how to join? Reply to this notes containing :

-Your name, age, gender. I need to know to whom i'll make this cd.

-Your favorite bands/musicians or maybe a genre? I need to know your taste as a comparison. Because i really want you to enjoy this CD.

-PICK A THEME!!! This is the most important thing to do! Think about what would you need & like. Be creative! You can apply more than one theme at the same time. But still, you only can get one themed CD if you win.

i.e :
Sukijo, 22, male. Wilco, Green Day, Bright Eyes, pengamen dengan topeng teletubbies di kutek. Folk-rock, math-rock, friend-rock, pantura remix, dll.
Themes :

1.Main futsal hari jumat, terkena bola tendangan free-kick tepat di hidung. Pingsan. Bangun2 sudah hari Senin jam 07.53. ada ujian di kelas jam 08.00.

2.Soundtrack ketika menonton adegan perkelahian JuPe dan DePe di infotaiment sore hari, sambil ngemil kacang atom pedas.

3.Naik motor dengan kecepatan 100 km/jam pada jam 13.47 di Jalan TB Simatupang, sambil mengecek timeline Twitter.

4.Membolos ujian di hari Selasa, piknik ke Kebun Raya Bogor berbekal seporsi tongseng kambing buatan ibu.

This 'contest' will be held for (approx.) a week. So the deadline is the next Tuesday, March 1st 2011. Limit one entry per person. You can have a couple of themes, but i'll count it as one person's entry.

You (my friends) can invite your friends to enter this 'contest' (so this person is my friend's friends), but he/she cannot invite his/her friends outside my network (so this person is my friend's friend's friends), i'm sorry, no outsiders.

All replies must be in before 1 pm. I'll announce the winner after that. So let's have some fun together! :)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

#20 Coffee & Cigarettes (a film by Jim Jarmusch)

A random chat between 2 twins :

A : hey is that my shirts you get on?
B : no i don't think so
A : yeah, i think it is...because this smell like me.
B : o yeah, what are you smell like?
A : i smell like me, this isn't smell like me!
B : this is smell like me too!
A : but this is smell like you!
B : because i am...me

#hillarious!
Powered by Telkomsel BlackBerry®

16 February 2011

#13 Valentine's?

Why everything had to be special in valentine's?

It's always special with her.

Her auntie's said : "della yang biasa sederhana, eh dandan dikit aja jd cantik kan? ;)"

Well I'd like to say :

"Things don't have to be extraordinary to be beautiful. The ordinary can be just as beautiful" (Wicker Park)

<3


Powered by Telkomsel BlackBerry®

13 February 2011

#10 Why Atheist?

Kmungkinan besar org yang kenal gw, begitu baca judul itu, akan mengira isi postingan ini tentang alasan knp gw jarang banget (hampir ga pernah) beribadah.

Bukan.

Actually, I'm not a atheist, nor agnostic.

I'm (still) a moslem. In my I'd card and...the truth is...on my mind too.

Gw mau minta maaf sebelumnya sama para atheis dan agnostik yg (mgkn) baca blog ini dan mungkin tersinggung. Just wanna share my thought bout thing belief thingy.

Gw sendiri pernah bahas ini sama della. Dan posting ini sendiri terpicu karena obrolan gw sama adan tentang agama.

Awalnya, gw bertanya-tanya, ada ga sih orang yang bener2 atheis? Atau kalopun ada, gmana cara dia berdoa? Dan kemana?

Well sampe skrg, gw masih ga percaya ada orang MURNI atheis. Lebih tepatnya, gw blm pernah ketemu (sepertinya). Mungkin ada. Mungkin jg ga akan pernah ada.

Knp sih org atheis memilih utk jd atheis?

Dan knp gw bs berasumsi ga ada org yg MURNI atheis?o

Asumsi gw berawal dari 'kepercayaan' bahwa salah satu hal yang membuat manusia menjadi manusia adalah, manusia bisa berharap.

Dengan berharap, lo sedang berusaha 'memproyeksikan' diri lo ke masa depan. Dan kemampuan 'proyeksi' ini butuh tingkatan dan proses berfikir yang lebih kompleks. Dan itu yang belum mampu dilakukan oleh hewan.

Lalu, gw setuju banget ma adan. Bahwa (kasarnya) -maaf gw akan sedikit menjudge dan mungkin menggeneralisir- atheisme itu mungkin juga bentuk 'kemalasan' untuk memeluk suatu agama.

Atheisme (mungkin) bentuk 'tawar-menawar' akan ketidakmampuan untuk mengendalikan 'kemalasan' itu.

Pertanyaan yang jamak di ajukan biasanya, "mana buktinya Tuhan itu ada?"

Bagaimana kalau dibalik "mana buktinya Tuhan itu tidak ada?" Apakah karena Tuhan tidak terlihat maka Dia tidak ada? Apa karena Dia tidak 'hadir' dalam masa2 tersulit kita maka Dia tidak ada?

kembali ke pertanyaan gw di awal, "bagaimana orang atheis berdoa dan berharap?".karena berdoa/berharap itu kemungkinannya adalah 'mendekatkan' atau 'menjauhkan'. Dan gw sangat percaya, bahwa berdoa merupakan salah satu 'kebutuhan' mendasar manusia.

Pada saat2 tertentu, gw yakin ada saat2 seseorang membutuhkan 'penolong' yang maha kuat dan dapat diandalkan. Pada dasarnya manusia membutuhkan 'sandaran' vertikal.

Adakalanya seseorang lelah berjalan dalam hidupnya dan dia membutuhkan sedikit waktu 'istirahat' di 'sandaran' vertikal. Jika lo seorang yang (mengaku) atheis, jujurlah, pasti ada suatu saat lo pengen bisa 'berpegangan' pada sesuatu yang sangat...apa ya bahasa indonesianya 'firm'?

Sayang sekali, teman2 gw yg (mengaku) atheis, menjadi atheis sebelum dia (mungkin) belum benar2 berusaha mengenal Tuhan.

Agama hanya di hati? That's bullshit! Total bullshit I think...sorry for the inconvenoence. Agama butuh manifestasi. Agama hanya di hati itu sama kaya lo pacaran tapi tanpa aksi konkrit. Lo sendiri gimana kalo lo sayang ma orang, tp dia cm sayang lewat kata2 doang, tindakannya nol?

Disini gw retweet kata2 adan, "bilang aja lo males solat, selesai urusan!".

Ah cukup muter2nya.

Gw simpulkan aja...

Kalo lo emang ngaku atheis sejati...jgn pernah berharap atau berdoa. Krn klo lo berdoa dan berharap, buat gw lo munafik ga mau ngaku bahwa lo kadang butuh dukungan dari 'The-Unseen-Almighty-Force-Out-There' a.k.a God.

Gw mungkin jg bukan orang yg menjankan agama gw dengan baik. Sangat jauh dari baik, padahal gw sendiri udah pernah mencium Ka'bah dan hajar aswad langsung.

Gw akuin mungkin alesan gw adalah pertama males dan kedua, gw ga mau gw beribadah cuma semata-mata krn itu hal yang di ajarkan dan diwariskan ke gw. Gw mau, ketika gw beribadah gw tau BANGET apa yang gw lakuin. Gw mau ibadah itu kebutuhan gw, bukan kewajiban gw.

Entah, mungkin gw termasuk orang yang munafik jg. Tp sampai sekarang gw percaya (gw repost dari postingan jadul) :

"Lebih baik gw hidup mempercayai bahwa Tuhan itu ada dan ketika mati menemukan bahwa Dia tidak ada. Daripada ketika hidup tidak mempercayai Tuhan, dan ketika mati menemukab bahwa Dia itu ada"

Gw sadar yang gw tulis ini hal yang sangat sensitif dan personal. Memang hal itu semua pihan. Gw hanya mencoba untuk peduli.

Kalo mencuri itu ibarat koreng, ketidakpedulian itu seperti AIDS. Bentuk 'penyakit' yang dalam yang awalnya nampak baik2 saja, namun lama2 menggerogoti pelan2 sampai berakibat fatal.


Terakhir, sedikit 'pembelaan' meminjam judul buku Jeffrey Lang :

-aku beriman, maka aku bertanya-
-semakin aku bertanya, semakin aku beriman-
Powered by Telkomsel BlackBerry®

11 February 2011

#9 Be Thankful

Bbrp hari yg lalu gw dapet musibah lagi. Ditabrak pas lagi naik motor. Luka robeknya sih kecil, ga berdarah banyak. Cm karena kaki kiri gw ketiban 2 motor, alhasil kmrn sempet ga bs nekuk lutut kiri. Gw pun ga bs display, pdhl bentar lagi lomba.

Tapi gw ga mau banyak ngeluh.

Coba gw liat2 lagi deh, mau coba bandingin sama org yg (mgkn) lebih kurang beruntung dari gw.

1.Kalo liat tukang warkop, gw mikir, hidup gw tidak semembosankan dia. Yg 'terkungkung' di ruang kecil, ngurusin kompor, ma makanan. Bosen.

2.Lebih beruntung dr pemulung yang suka ada di kosan. Ga harus berkutat sama bau2an.

3.Lebih beruntung dari si babeh, tukang bubur langganan lewat depan kosan. Yg di hari tuanya setiap pagi masi harus dorong2 gerobak keliling2.

4.Lebih beruntung dari petugas sepeda kuning di ui. Yang hidupnya sangat 'berwarna'...warna kuning. Kerjaannya cuma duduk dan nyatet.

5.Lebih beruntung dari supir bikun. Yang gw yakin udah apal banget sama jalanan di ui. Kerjaannya tiap hari muter2 di situ2 aja.

dan banyak cth lain.

Ga ada alasan buat gw utk mengeluh krn lutut yg sedikit sakit.

Masa cuma utk 'berjuang' ngebiasain jongkok aja gw ngeluh?

Bencana, tp ada hikmahnya.

Jd inget salah satu quote favorit gw sepanjang waktu :

"My momma always said, life is like a box of choccolate. U'll never know what u'll find in it"
-Forrest Gump

Kalo kata Connor Oberst :

"A line allow a progress, a circle does not"

Beruntung grafik hidup gw masih garis, ke atas atau ke bawah, ujung garis itu tetap menuju sesuatu. Bukan sesuatu yg berputar...

Alhamdulillah :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

09 February 2011

#8 A Little Compliment From Her :)

me : sebutkan 5 hal yang paling kamu suka dari aku...

her : Penyayang

her : Total dalam melakukan sesuatu

her : Pinter ngajarin dan ngejelasin sesuatu jadi bisa gampang dipahamin

her : Kadar sensitivitasnya tinggi, jadi aware banget sama lingkungan

her : kalo berbuat baik sama orang, kamu itu tulus

me : *alhamdulillah...xoxo :D

#7 5th Months :)

Dear God,

It’s our 5th months ‘celebration’. I love her very much. True. But at the beginning of this happy day…well, she’s a lil’ bit dissapoint me.

I know she’s not doin’ that on purpose. And I know maybe I’m just a little ‘too hard’ for her. I hope, on this blissfull day, we can forgive each other, don’t let our anger, our impatient, drive us mad.

Please shower us with happiness, love and joyful passion for each other.

And…ummm, dear calm breeze, please send my message to her. Please tell her, that I love her very much. I really put my heart in her. I always put my faith in her.

And you, sunshine, please tell her that I care for her, I adore her very much. She can transform uncertainty into a blissfull hope.

Well, you, a little hummingbird, tell her, that she’s my mountain top. She’s my 2nd religion. And she’ll always be my peak.

Next, you, dear little turtle dove, send my smile just to make her day. Send my wake-up kiss just to make sure her day will be okay. And don’t forget to turn on our fountain of love.

Last but not least, dear little cupid. Mind your own business, get out of our way. We can make it without your help. Find someone else.

Happy 5th months for us :):)

07 February 2011

#6 Neraca Ilmu

Bisa ga sih ilmu itu berkurang karena kita 'berpindah' ke ilmu yang lain?

Jawaban gw, ngga...ilmu itu ga berkurang (berdasarkan pengalaman gw).

Kenapa?

Ilustrasinya begini :
Misalnya si Budi mau mengadakan 'penelitian' kecil2an. Dia lagi nyoba ngebandingin ilmu snare sama quint dia. Dia pake neraca timbangan 2 lengan. Lengan kiri mewakili skill snare, lengan kanan, mewakili skill quint. Dan neraca tersebut dia taruh di atas timbangan elektronik lagi. Untuk mengukur berat keseluruhan neraca itu beserta seluruh bebannya. Cara dia menghitung, setiap dia mempelajari hal baru di snare, dia akan menambah batu kecil di lengan yang mewakili skill snare. Begitupun sebaliknya.

Dia berlatih selama kurang lebih setahun. 3 tahun. Tahun pertama dia belajar quint. 2 tahun berikutnya dia belajar snare. Setelah 3 tahun, dia mendapati lengan kiri neracanya lebih berat daripada lengan kiri neracanya. Karena dia menghabiskan waktu lebih lama di lengan kiri. Dia lebih banyak menambah batuan kecil di lengan kiri. Bukan lengan kanan.

Ilmu itu ga bakalan hilang. Kenapa?

Karena selama 3 tahun itu yang di lakukan Budi, di tahun pertama, dia menambah batu di lengan kanan. Di 2 tahun berikutnya dia menambah batu di lengan kiri.

dia bisa membuat lengan kiri lebih berat, karena dia lebih banyak menambah batu di situ. Bukan MENGURANGI batu di lengan kanan.

Ilmu bisa bertambah, tapi kecil kemungkinan untuk berkurang. Kecuali kita dengan sengaja mengurangi batunya di satu sisi, dan menambah batu di sisi lainnya.
Tapi menurut gw, walaupun batu di satu sisi dikurangin, serpihan2 batu itu akan masih tersisa. Gw percaya, ilmu ga akan bisa hilang seratus persen.

Sekarang kalo yang ditimbang per lengan, lengan kiri lebih berat daripada kanan.

Tapi kalau kita timbang neraca secara keseluruhan beserta seluruh bebannya. Gw yakin berat neraca itu setiap tahunnya selalu bertambah. Walaupun lengan yang satu lebih unggul dari lengan yang lain.

Karena neraca itulah yang menggambarkan keseluruhan ilmu kita. Sedangkan lengan neraca hanya menggambarkan bidang dari ilmu yang kita geluti.
Jangan takut kehilangan ilmu yang lama, kamu hanya perlu menambah batu lagi di lengan yang pernah kamu tinggalkan.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

#5 Dokter Spesialis

Dokter spesialis.

Dokter 'jenis' ini biasanya mempunyai bayaran yang lebih tinggi daripada dokter umum. No offense, kenyataannya memang seperti itu.
Ahli bedah jantung, ahli pernafasan, ahli syaraf, dll, semua mempunyai bayaran yang sangat tinggi. Kenapa? Karena kalau menurut gw, menganalisa dan menyembuhkan penyakit dalam, tentunya lebih sulit dibanding menganalisa penyakit luar. Seperti korengan misalnya.

Jadi inget perbincangan gw ma della. Kadang lebih sulit loh, menyadari 'penyakit' kita yang ga tampak. Menyadari kebiasaan negatif kita yang sangat 'halus'. Dibanding kebiasaan yang sering tampak seperti merokok, mabuk2an, dll.

Masalah2 yang 'dalam' dan 'halus', biasanya membutuhkan kecermatan, kedalaman analisa, ketekunan, kehati-hatian, kemampuan berpikir yang juga mendalam, dan keahlian.

Oleh karena itu, kembali ke awal, itulah alasan kenapa dokter spesialis jantung lebih 'wah' dibanding dokter umum.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

05 February 2011

#4 Graduation

Hari ini hari wisuda di UI. Wisuda yang kesekian yang gw lewati. Bukan sebagai peserta wisuda tapi.sigh...

Oke, kadang sedikit iri kalo ngeliat orang wisuda. Iri karena you know lah. Tapi kadang gw jadi mikir gw sendiri kalo sekarang lulus siap ga ya untuk bener2 kerja? Yah cari nafkah bwt diri sendiri. Bertanggung jawab sama org lain secara professional.

Mungkin siap mungkin ngga.

Gw bisa ga ya mengaplikasikan dengan benar ilmu yang gw pelajari?

Krn gw ga mau nanti gw kerja, asal kerja aja. Yang penting gw dapet nafkah. Kalo gw ga bs mempertanggung jawabkan dengan benar ilmu yg gw miliki, ngapain gw sekolah tinggi-tinggi.

Gw sekolah dan belajar (insyaallah) buat ilmu, buat self-fullfilment gw, not (only) for the money.

Gw butuh merasa berguna buat org lain.

Terakhir, sebagai 'penyemangat' gw utk selesaikan semua dengan benar, gw mau mengutip kata-kata temennya nandi yg gw liat di foto bbm dia :

"Kita mungkin lulus ga tepat waktu, tapi (mudah2an) lulus di waktu yang tepat"

Amin. :)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

#3 Old School

#3 Old School
Malem ini sibuk ngurusin email, nyari2 aplikasi gmail yang cocok untuk BB, supaya bisa edit postingan lewat email dengan gampang. Berhubung di BB, emailnya ga bisa edit2 ganti font, ukuran huruf dll, gw coba2 nyari aplikasi gmail untuk BB yang kira2 bisa ngasi feature edit2 minimal seperti feature gmail standar lah.

Trus lagi utak atik email, tiba2 inget bapak yang pernah nanya, "Bud, gimana sih make email? Trus Facebook sama Twitter tuh buat apa sih?". Haaa, kalo inget jadi senyum2 kecil, inget 'kepolosan' si bapak dan ibu yang sangat gaptek. Gw juga masi inget gimana bapak minta tolong nyari2 alamat kantor2 kementrian, supaya dia bisa ngirim surat tertulis ke beberapa departemen untuk mencari sumbangan pembangunan pesantren yang sedang dia bantu bangun di Tegal sana.

Terharu sih, lebih tepatnya. Trus gw jadi mikir, coba2 inget lagi, kapan sih gw terakhir kali nerima surat yang bener2 surat dari seseorang teman atau sodara atau siapapun itu sekedar untuk menyapa? Atau kiriman kartu lebaran? Atau ucapan selamat ulang tahun lewat selembar kartu? Masi inget gak sih sensasinya ketika kita nerima surat dari seorang teman di luar kota?

Sensasi pas kita buka amplopnya? Liat tulisan tangan seseorang yang peduli sama kita? Liat gimana ada tulisan yang dicoret karena nulis lewat surat ga mungkin bisa pencet ctrl+z atau backspace untuk ngapus yang salah?

Zaman modern kaya sekarang, semua serba mudah, dan cepet. Tapi menurut gw ada yang kurang. Zaman modern seperti sekarang kurang menawarkan sebuah personalitas.

Memang sekarang hanya dalam hitungan detik, kita bisa menjangkau seorang teman melewati batas negara. Namun, tidakah kita rindu bau lem di amplop? Rindu rasanya memegang sebuah kertas robekan buku untuk dijadikan surat?

Terkadang gw merasa kangen saat2 zaman gw SD dulu. Pernah ikut kuis di majalah, demi dapet sebuah topi dari merk tertentu. Gw gunting kuponnya dan ke kantor pos untuk ngirim ditemenin pembantu gw, karena gw masi kecil saat itu.

Kantor pos. dan warna orangenya yang sangat khas. Apakah akan segera punah?

Personalitas dalam sebuah surat ataupun kartu ucapan. Apakah sekarang sensasi kulit kita menyentuh sebuah kertas surat akan dibatasi oleh layar ponsel atau komputer?

Gw inget pernah BBMan sama della, dan, hehe, kita sering banget bilang kita kangen. Dan tiap hari selalu ngasi emoticon kiss and hug...banyak banget. Dan suatu saat, kita bilang, "ga enak yah, deket, tapi dibatesin sama layar?" dan gw bilang "ga berasa ya emoticon itu, maunya beneran, hehe". Yup, kadang teknologi bikin kita berpikir 2 kali untuk bertemu sama seseorang. Padahal sampai sekarang, ga ada yang bisa menggantikan sensasi, ngeliat orang yang lo sayangin secara langsung, liat dia senyum, menyentuh kulit dia, atau mencium aroma dia. Ga ada.

Ada yang inget Karang Taruna? Yup, Group FB is the new Karang Taruna! Ha!

Secanggih apapun, semudah apapun, sepraktis apapun, manusia pada kodratnya tetap manusia. Berbeda jauh sama robot, mesin, HP ataupun komputer. Manusia tetap butuh merasakan keberadaan seseorang di dekatnya. Tetap perlu untuk merasa di dengarkan ketika marah dan mengeluh. Secanggih apapun, ada saat2 dimana kita lebih kangen sama permainan tak jongkok dan tak umpet, dibandingkan Point Blank atau DoTA.

Secanggih apapun, manusia tetap manusia. Selama di bawah kulitnya masih ada saraf2 perasa, dia tetap membutuhkan pelajaran tentang sentuhan.

Ada kata2 di salah satu buku koleksi gw 'iBeg Your Prada!' intinya kurang lebih seperti ini :

"ketika kamu sedang bertengkar sama pacar kamu nun jauh disana, kamu bisa banting HP kamu sampai rusak. Tapi tetap saja rasanya beda dibandingkan dengan mencubit dia sekeras-kerasnya!"


True. Can't agree no more. Nuff said. Period.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

#keterangan redaksi

Pemirsa, sehubungan dengan adanya beberapa hal (alesan, plak!) kemungkinan beberapa postingan akan mengalami keterlambatan. Hal-hal tersebut antara lain :

1.Koneksi internet kosan terputus. Belum bayar bulanan.
2.Seperti 2 posting terakhir yang sangat tidak enak dibaca.itu terjadi karena gw posting dari BB. Jadi gw ketik di laptop, transfer ke BB, post dari BB ke mail2blogger lewat email. Jadi setiap tanda baca menghilang begitu saja.
3.Kesibukan gw dalam mempersiapkan drumbattle untuk IOMBC (yak terlihat dibuat-buat saudara-saudara! :p).

Atas segala ketidaknyamanan ini gw mohon maaf, dan akan segera diperbaiki secepatnya! Demikian, mohon maaf pemirsa...hehe
Powered by Telkomsel BlackBerry®

#2b Inner Voices

#2a Inner Voice

Pernah ga sih ngerasa kadang kalau lagi sendirian, tiba2 kita denger suara di kepala kita? Kaya suara yang mengajak atau melarang atau memerintah kita untuk melakukan sesuatu? Lebih tepatnya suara yang 'mengajak' kita berdialog?
Kalau pernah (dan pasti pernah) mungkin itu yang namanya 'inner-voice'. Gw dapet definisi ini dari internet. Kebanyakan blog2 psikologi. Kalo secara definisi, mungkin lebih enak kalo nyari sendiri di internet kali ya biar lebih jelas langsung dari ahli2nya. Disitu juga dijelasin secara jelas tentang bagaimana si inner voice itu bisa terbentuk. Gw sendiri ga mau ngomongin tentang si inner voice ini secara 'ilmiah', tapi lebih ke share pengalaman gw sehari-hari.
Gw sendiri sampai sekarang termasuk orang yang sering 'berdialog' dengan diri gw sendiri, berdialog dengan si 'aku' di dalam tubuh gw (you can call me weird or something, i can take it, i'm already used to it, i'll take it as a compliment, ha!). kadang dialog yang gw lakukan baik2, atau ga jarang juga gw berselisih pendapat dengan si 'aku' ini. Kadang dia suka menyebalkan, kadang dia sangat negatif, kadang dia sangat positif. Baik terhadap diri gw sendiri, atau terhadap lingkungan gw, seperti yang dibilang di blog2 psikologi itu.
Beberapa pengalaman 'dialog' dengan si 'aku' yang masih gw inget banget :
Oke, sebelumnya pengakuan dosa dulu, gw pernah shop-lifting, lupa di indomaret apa alfamart deket rumah. Motifnya apa? Cuma pengen tau aja rasanya mencuri dan ga ketahuan tuh gimana. Dan yang gw ambil 'cuma' sebungkus coklat SilverQueen sih, haha. Iya saat abis ngambil dan berhasil, si 'aku' ini bawel, dia minta supaya 'adil' coklatnya ini kasih aja ke pengemis atau ke anak2 kecil yang suka minta2. Walopun ujung2nya gw abisin sendiri dan ga sakit perut dan ga kenapa2 dan rasanya tetep enak, si 'aku' ini tetep aja bawel ya? Btw kalo inget2 lagi, si 'aku' ini mengajarkan gw jadi koruptor yah? Setelah mencuri, dia ngajarin gw untuk 'cuci-tanga' dengan ngasi ke pengemis, supaya ga dosa2 amat lah. Haha.
Si 'aku' juga pernah ngomporin gw. Sebelumnya, minta maaf dulu ke della, maaf ya si 'aku' suka susah di atur, jadi kadang2 kita bertengkar karena hal2 yang ga keliatan. Hehe. Ibarat kalo gw kompor, si 'aku' hobi nyiram bensin. Ketika ada pikiran negatif kecil, dia hobi nambah2in dan akhirnya bikin gw semakin negatif. Entah ke diri sendiri atau ke lingkungan gw. Kadang suka bilang "alah, itu alesan dia aja bud!", atau "liat deh, jelas2 dia boong?". Si 'aku' mesti di ajarin sopan santun rupanya yah!
Si 'aku' juga pernah jadi 'penyelamat' buat gw. Salah satunya pas gw kecelakaan motor kecil di depan Citos. Gw bahkan masi inget, sebelum gw jatoh, sempet ada yang 'teriak' di kepala gw, "ambil kiri! Ada lubang!". Tapi ga sempet, gw jatoh. Berikutnya suara itu 'teriak' lagi, "cepet bangun! Liat belakang, awas ada mobil!" dan dalam sekejap gw ga ngerasain lutut kiri gw yang berdarah-darah, tapi langsung berdiri dan liat belakang, beruntung, mobil di belakang gw agak jauh dan dia udah berhenti. Semua itu terjadi dalam waktu hanya beberapa detik saja. Hebat ya si 'aku' ini.
Gila ya si 'aku' ini, bahkan dia kaya punya otak sendiri yang lebih canggih dan lebih tanggap daripada gw. Lucu ya kalo dibayangin, di dalem badan gw ada 'gw ' agi dan si 'gw' itu punya otak lagi. Aneh. Entah emang gw yang aneh apa semua juga ngerasa sama?
Tapi emang sih, ketika gw 'ngobrol' ma si 'aku', biasanya gw dalam kondisi sangat sadar. Agak susah sih jelasinnya, cuma gw bukan sedang ngigau atau ngayal. Tapi sadar. Gw sadar lagi naik motor, bentar lagi belok, dan di saat bersamaan ada 'seseorang' yang ngajak 'ngobrol' gw.
Gw sadar, si 'aku' ini ga akan pernah berhanti bicara sama gw, ga akan pernah berhenti untuk ikut campur urusan gw. Selama gw masi bisa hidup dan berpikir, dia akan terus hidup. Yang paling gw takutkan adalah ketika dia bisa 'mengendalikan' gw. Dan dia sedang ada di dalam kondisi negatif. Itu bahaya banget. Bahaya karena, bisa bikin gw ambil keputusan2 yang sangat gegabah, dan kadang mungkin bisa merugikan orang lain.
Oot sedikit, tiba2 jadi inget, gw sama della pernah ngomongin, sadar ga sadar dalam melakukan sesuatu. Contohnya, lagi baca buku, ga sadar, tuh buku udah selesai aja dibaca 1 bab, baca, tapi ga sadar apa yang kita baca. Atau, gw naik motor, ga sadar, tiba2 udah nyampe aja. Mungkin ga sih si 'aku' ini yang sedang mengambil alih? Kalo gitu berarti si 'aku' bisa bikin kita dalam keadaan auto-pilot dong yah? Atau yang paling gampang, di MB, pas kita display, main musik, kadang pas udah GPMB, dalam penampilan kita, berapa persen sih kita bener2 mikir? Kalo gw sih, pas udah GPMB gw bisa dibilang tampil dalam kondisi auto-pilot, dengan kata lain, gw udah ga mikirin abis ini main apa, abis ini bentuk chartnya apa, dinamiknya apa. Semua 'pengambilan keputusan' itu terjadi cuma dalam beberapa detik. Dan mungkin hanya beberapa persen, kegiatan berpikir gw ikut ambil bagian. Hmmm, kalo dipikir-pikir, sama juga ya kaya pas gw kecelakaan. Jatoh, dan dengan cepat gw bisa bangun dan waspada sama mobil dari belakang. Mirip ya. Bisa membuat tubuh gw bergerak dan siap hanya dalam beberapa detik aja.
Oke lanjut lagi, dari beberapa blog psikologi yang gw baca, kebanyakan berisi tentang bagaimana caranya 'melawan' si aku, supaya dia ga terlalu negatif sama diri kita dan lingkungan di sekitar kita. Bahwa ketika dia 'dilawan', dia akan semakin lemah. Ketika dia semakin lemah, dia akan kurang berarti dalam pengambilan keputusan kita. Kalo gw ambil kesimpulan dari pengalaman gw sendiri, sebenernya si 'aku' ini, dalam keadaan yang membutuhkan banyak pengambilan keputusan di saat yang sangat singkat, dia bisa sangat membantu dan positif. Tapi, ketika gw lagi dalam keadaan sendiri, ga ada orang lain yang bisa di ajak bicara, dia menjadi sangat aktif, dan lebih sering dalam kondisi negatif. Jadi menurut gw, yang perlu gw pelajari adalah gimana caranya untuk mengajarkan si 'aku' ini hal2 yang baik dan positif. Sama kaya latihan MB, gw membiasakan otot2 di badan gw memukul dengan cara yang benar, roll dengan cara yang benar. Itu otot. Nampaknya tingkat kesadaran kita juga bisa dilatih dengan cara demikian. Jadi ketika kita dihadapkan dengan situasi yang ga sesuai ekspektasi kita, kita bisa melihat keadaan itu dengan lebih jernih dan objektif, tanpa campur tangan si 'aku' yang negatif.
Hmmm, nampaknya mulai tahun ini, gw harus bikin resolusi baru, dan belajar gimana caranya si 'aku' ini di beri makan hal2 yang positif. Ketika gw melakukan hal2 yang positif, seperti membantu orang lain, mengajarkan suatu ilmu baru kepada orang lain, mendapat pujian yang tulus dari orang lain, akan langsung gw bagi ke si 'aku' ini supaya dia terbiasa dengan hal2 yang positif dan tumbuh sebagai sesuatu yang positif di dalam diri gw sendiri.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

#2a Embrace It

I compose all the music arrangement for MBUI's Battery Percussion for the 2011 IOMBC Annual Event. And i've got some comment from Mr.Ralph Hardimon for my arrangement. FYI, Mr. Ralph Hardimon is one of the Living Legend/Hall Of Fame on DCI (Drum Corps Intenational). He's our teacher, he's everyone's idol! And it's an honour for me to get that compliment.

"Wow! This is really cool writing here! I'm impressed! :0) theres nothing really to add or comment on here!! Would love to hear it live, that's for sure.....good luck for you and your school on this! I Love it!! :0) Sincerely, Ralph Hardimon"

Okay, i'll make this as an anchor and encoragement for me and my team! Good luck to us! Yeah!

Powered by Telkomsel BlackBerry®

02 February 2011

#1e Kehilangan

Kehilangan biasanya adalah hal yang tidak menyenangkan
namun bila kita melihat dari sisi positif
kehilangan sesuatu yang biasanya ada
sama dengan kita memberikan tempat
dan memberikan kesempatan
terhadap suatu hal baru yang kita tidak akan pernah tahu

kehilangan seperti ini bukan seperti gelas yang kehilangan isinya
dan menunggu untuk dituang kembali
namun seperti sebuah sumur yang kering
yang lama-kelamaan mampu mengisi dirinya sendiri
hingga akhirnya berisi kembali seperti sedia kala

apa yang bisa kita lakukan ketika sesuatu menghilang?
adakah jalan lain selain merelakannya terlebih dahulu?
itu adalah langkah pertama yang harus kita lalui
agar tempat yang kosong dalam diri kita dapat terisi kembali

jika kita benci atau sedih untuk merasakan kehilangan
lalu mengapa kehilangan itu sendiri tercipta?
agar kita bisa lebih menghargai apa yang kita punya

layaknya jari-jari tangan kita yang diciptakan mempunyai jarak di antaranya
ruang di antara jari itu mungkin diciptakan karena suatu alasan
mungkin diciptakan agar kita bisa kehilangan sesuatu
mungkin diciptakan agar ketika kita menggenggam sesuatu
kita jauh lebih berhati-hati terhadap apa yang kita genggam

memori kita mungkin terbatas dan tak pernah cukup
tek pernah, untuk setiap kejadian yang kita alami tiap harinya
namun kita dibekali oleh lupa
apa itu lupa?
itulah salah satu bentuk 'kehilangan' memori
mungkin untuk sementara
mungkin untuk selamanya

pasti banyak pengalaman berharga yang kita alami
dan lebih banyak pengalaman yang lebih berharga menanti kita
bersyukurlah kita bisa kehilangan
bersyukurlah kita bisa lupa

sepertinya saya mulai mengerti kenapa ada kegiatan menulis
salah satunya adalah ketika terjadi kehilangan memori
kita telah mengabadikan semua pengalaman berharga kita
dalam bentuk tulisan
dan kita bisa mengisi tempat tersebut
dengan pengalaman-pengalaman baru yang menanti kita di depan

jadi kita tidak akan pernah benar-benar kehilangan apa yang telah kita alami
dan akan terus membantu proses pembelajaran kita
mungkin karena itulah saya mulai tertarik untuk menulis

:)

#1d SFMRIOLWEN

  • it takes 17 muscles to smile.
  • it takes 43 muscles to frown.

that's why when we frown, we multiply the burdens of our life!

:)

#1c Canggih

kenapa ya kita sering punya kehendak yang berlawanan pada saat yang bersamaan? yang kadang bikin kita ga konsisten. padahal kita cuma punya satu otak. dan katanya kita juga cuma punya satu jiwa, satu 'aku' di dalam tubuh kita.

kalo di liat2, sekilas jadi kaya smart phone yah? BlackBerry atau iPhone, atau smart phone yang lainnya. atau, PC/laptop?

seharusnya kalo asalnya dari satu 'aku' atau satu otak, (logikanya) seharusnya ga ada deh tuh yang namanya kehendak yang berlawanan. contohnya kaya di gw, gw tau dengan gw berhenti ngerokok, itu bagus. tapi kenapa rasanya susah ya? atau makanan fast food.

kenapa pikiran yang kadang bertolak belakang bisa muncul dari 1 kepala?

iya, jadi mirip sama laptop yah? kalo kita nyalain laptop, pas udah login ke OSnya, pasti kalo kita liat di activity monitor/task manager, sebenernya pada saat yang bersamaan tuh banyak aplikasi yang jalan pada saat itu. mungkin di OSnya sendiri ga bisa kita liat, tapi kalo kita coba buka 'dalemnya' (task manager) baru deh keliatan aplikasi apa aja yang sebenernya udah 'on' pas laptop dinyalain.

bedanya mungkin, manusia itu kalo jadi laptop, laptop yang kalo udah dinyalain cuma bisa di sleep/standby aja, sampe batrenya habis baru mati, atau ada kaecelakaan yang bikin batere rusak, baru mati.

sama ya kaya laptop, pasti ada 'aplikasi' di otak kita yang jalan pada saat bersamaan. ada aplikasi yang bekerja di background dan foreground. kalo prosesornya bagus dan RAMnya gede, kita bisa jalanin aplikasi yang loadnya gede pada saat yang bersamaan. kaya photoshop, illustrator, nonton DVD, microsoft word, pada saat bersamaan. tinggal switch window aja.

mungkin sebenernya gini kali ya? manusia tuh isinya 'aplikasi2' yang juga bisa jalan bersamaan. dan kenapa kadang muncul kehendak yang kontradiktif. pernah nemu kan kalo kita jalanin aplikasi ada mesej

"if you want to run this program, the following aplication must turn off first. or you have to reboot your computer. proceed now?"

ada keputusan2 yang harus kita buat yang sangat membutuhkan resource pikiran yang sangat besar, dan harus me-non-aktifkan pikiran kita yang lain. 

ada yang kadang berlawanan. contoh (umumnya di pengguna windows), kita install aplikasi bajakan, butuh crack, kalo ga, kita ga bisa install aplikasi itu secara full. tapi si antivirus mendeteksi crack itu sebagai virus/trojan/malware, dan harus dihapus. dan biasanya si antivirus nanya dulu ke kita "do you want to delete this object? or add exception". bahkan antivirus itu bisa kita setting dulu, kalo nemu objek yang diidentifikasikan berbahaya bisa langsung delete, atau bisa kita pilih konfirmasi dulu apa ngga ke kita.

kalo buat manusia, antivirusnya mungkin agama/norma/value dll kali ya?

kalo di laptop, update antivirusnya bisa kita set juga, mau autoupdate dalam jangka waktu tertentu, atau manual update, terserah kita kapan.

kalo manusia setting updatenya mungkin ada di (contoh) sholat 5 waktu kali ya? jadi databasenya selalu update. atau bisa juga terserah kita kapan kita mau update database 'positive-knowledge' kita.

kaya pengguna laptop, ada yang cuek aja sama antivirusnya. ada yang kalo udah kena virus baru kelabakan. ada juga yang baru denger kabar "eh virus ini bahaya banget!" padahal belum ngalamin data2nya rusak gara2 virus, tapi dia udah well prepared banget kalo2 nanti dia kena serangan virus ganas, paling ngga kemungkinan kerusakannya jadi lebih kecil.



oke, kembali ke masalah aplikasi, itu juga mungkin yang bikin orang itu bisa kaya punya banyak kepribadian kali ya? ketika aplikasi A yang sangat aktif, dan aplikasi lain bekerja di background, dia akan menunjukkan sikap2 A. begitu juga ketika aplikasi B yang paling aktif. dia akan menjdai B. dan seterusnya. 

hebat ya manusia itu. bisa membuat 'replika' dirinya dalam bentuk laptop/komputer.

btw...saya tipe user yang seperti apa ya???

#1b Meracau Pagi Hari

haaah, daritadi pengen nulis, udah banyak kepikiran macem2 yang mau di tulis, terlintas tentang ini itu, tema ini tema itu, ngedumel ini itu...tapi ga ada yang ketulis deh...aneh...terlalu banyak yang dipikirin pada saat bersamaan. mungkin kalo ibarat komputer, RAM gw cuma 2 GB DDR2 kali ya? susah untuk memprose banyak hal di saat bersamaan...haduh, sayangnya ga bisa di upgrade sih ya? kalo bisa...ga tau deh enak apa ngga, hehe.

ternyata sebagai orang yang ga terbiasa untuk menulis, susah ya bikin tulisan yang terstruktur dengan rapi dan alurnya enak dibaca. yah orang2 seperti gw ini. alhasil, yang sering terjadi di awal tulisan masih fokus sama apa yang pengen ditulis, tengah ke akhir makin ga jelas fokus tulisannya kemana.

sebenernya apa yang paling bikin menyenangkan sih kalo buat gw pribadi dengan menulis? jarang banget gw rasanya mengekspresikan diri lewat tulisan (bahasa guweee...) kalo di pikir2 lagi, ketika nulis, terutama ketika moodnya lagi enak...mood nulis maksudnya, bukan mood jiwa. pasti ga perlu mikir deh mau nulis apanya, tangan udah oomatis aja nih ngetik...dan ketika dibaca lagi baru deh ketauan alurnya.

yaaah, maaf pemirsa, tulisan pertama yang harus saya posting di proyek ini, isinya seperti ini. ini tulisan kedua di hari pertama sih. berhubung tulisan pertama belom kelar, jadi ngutang dulu yak! ngutang mulu bud

penonton kecewa sepertinya... T_T


harap sabar ya pemirsa! :D

#Menulis? Mau?

tiba-tiba dapet semacam tantangan (atau ajakan?) dari della, untuk ngelakuin 'proyek' ini, #30harimenulis. sebenernya udah tau sih, dia pernah cerita, dan bbrp kali liat tweetnya cune tentang proyekan ini.

dan akhirnya gw mau ikutan. haha

entah karena motif apa mungkin karena diajakin ma orang yang gw sayang dan sayang ma gw, ups gw mau ikutan. tapi sepertinya menarik. entah akan kaya gimana. gw bukan orang yang sangat 'memprioritaskan' menulis sebagai sarana 'pengeluaran' sih biasanya sih di wc jadi...yaaa, lakukan aja dulu deh. itung-itung olahraga otak juga... dan sebenernya gw ga ngerti rulenya apa aja. cuma ya paling ngga, kalo buat gw, bisa bikin gw sedikit berpikir lah...mungkin akan banyak 'kecurangan', karena belum bayar internet bulan ini alesan, plak! dan mungkin beberapa tulisan ga gw bikin berurutan secara postingan. tapi akan tetap gw kasi label di hari ke berapa gw nulis tulisan itu. dan kalo ternyata dalam satu hari bisa menghasilkan lebih dari 1 tulisan, akan gw kasi label (contoh) #1a, #1b, dst...

kira-kira gitu deh peraturannya...hehe, modif2 seenaknya...

so, let's go gank!!! alay abisss

:D